Harga Cabai Rawit Merah di Pasar Sidareja Cilacap Tembus Rp 100 Ribu Per Kilogram
Salah seorang pedagang Pasar Sidareja saat merapihkan dagangan cabai miliknya sembari menunggu pembeli.-JULIUS/RADARMAS-
CILACAP, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Harga cabai rawit merah di Pasar Sidareja Cilacap mencapai Rp 100 ribu per Kilogram. Kenaikan signifikan itu dipicu karena kurangnya pasokan dari pengepul berkurang.
Atiyah salah satu pedagang Pasar Sidareja mengungkapkan, kenaikan komoditas cabai rawit merah terjadi sejak satu pekan terakhir.
"Sudah sekitar 1 Minggu. Awalnya harga Per Kilogram Rp 35 ribu, kemudian setiap hari mengalami kenaikan hingga sekarang kami menjual Rp 100 ribu tiap Kilogram nya," katanya, Kamis (25/7/2024).
Menurutnya, kenaikan harga cabai rawit merah otomatis membuat penjualnya berkurang. Semula dalam sehari dia mampu menjual cabai rawit merah hingga 25 kilogram.
BACA JUGA:Rekomendasi DPP Partai Golkar Turun Hari Ini, Sinyal Koalisi Besar Terbentuk Usung Syamsul - Sindy
BACA JUGA:Musim Kemarau Diprediksi Hingga Oktober, Kekeringan di Cilacap Meluas
"Kini perharinya kita hanya mampu menjual sebanyak 10-15 kilogram saja. Karena para pembeli lebih memilih mengurangi jumlah pembelian dikarenakan harganya yang tinggi," lanjutnya.
Padahal, harga untuk cabai jenis lain seperti cabai merah keriting dan cabai hijau besar harganya masih stabil.
Cabai merah keriting saat ini dibanderol Rp 40 ribu perkilogram, dan cabai hijau besar dibanderol Rp 28 ribu perkilogramnya.
"Kalau harga cabai jenis lain masih normal saja, masih stabil hanya cabai rawit merah yang naik. Info dari pengepul, saat ini mengalami kekurangan barang sehingga suplai ke pasar-pasar ikut menurun," tandasnya.
Dengan kondisi tersebut, Atiyah bersama pedagang cabai di Pasar Sidareja, meminta kepada Pemerintah Kabupaten Cilacap untuk memberikan solusi karena cabai rawit merah termasuk kebutuhan dasar yang paling dicari oleh masyarakat.
"Kita maunya sih harga kembali normal, susah juga jika harus menjual dengan harga mahal, kalau tidak laku dan busuk kita juga yang rugi," pungkasnya. (jul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: