Ternyata Ini! 7 Alasan Masyarakat Masih Memilih Motor Matic Dibandingkan Motor Listrik

Ternyata Ini! 7 Alasan Masyarakat Masih Memilih Motor Matic Dibandingkan Motor Listrik

Ternyata Ini! 7 Alasan Masyarakat Masih Memilih Motor Matic Dibandingkan Motor Listrik-google-

RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Alasan masyarakat masih memilih motor matic dibandingkan motor listrik, merupakan fenomena kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari harga, infrastruktur, persepsi, hingga kebiasaan.

Indonesia, sebagai negara dengan populasi terpadat di Asia Tenggara, memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap kendaraan roda dua. motor matic dengan keunggulannya dalam hal kepraktisan dan kemudahan berkendara, telah lama menjadi primadona di jalanan Tanah Air.

Namun di tengah gencarnya kampanye kendaraan ramah lingkungan, motor listrik hadir menawarkan solusi bebas emisi dan biaya operasional yang lebih hemat.



Meskipun begitu data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) pada tahun 2023, menunjukkan angka yang timpang. Penjualan motor matic mencapai 18,5 juta unit, sementara motor listrik hanya sekitar 13 ribu unit.

BACA JUGA:5 Motor Matic Suzuki Nex II Terbaru 2024 , dari Standard Sampai Elegant Premium

BACA JUGA:Spesifikasi Motor Matic Honda BeAT 2024 yang Harus Diperhatikan Sebelum Membeli

Kesenjangan yang cukup besar ini, menunjukkan bahwa motor listrik belum sepenuhnya mampu menggeser popularitas motor matic.

Mari kita telaah lebih dalam alasan masyarakat masih memilih motor matic dibandingkan motor listrik. Jauh dari sekadar gengsi atau kurangnya kesadaran lingkungan, keputusan masyarakat untuk memilih motor matic didasari oleh beberapa faktor mendasar:

1. Harga yang Lebih Terjangkau

Harga menjadi faktor penentu utama bagi banyak masyarakat Indonesia, terutama mereka yang memiliki keterbatasan anggaran. Saat ini, motor matic entry-level dapat diperoleh mulai dari Rp 5 jutaan.

Bandingkan dengan motor listrik yang rata-rata dibanderol di atas Rp 15 juta. Selisih harga yang signifikan ini membuat motor matic menjadi pilihan yang lebih realistis, terlebih lagi jika kita memperhitungkan biaya pembelian motor secara kredit dengan uang muka yang lebih rendah.

2. Infrastruktur Stasiun Pengisian Daya yang Minim

Salah satu tantangan terbesar bagi pengguna motor listrik adalah keterbatasan infrastruktur pendukung, yakni stasiun pengisian daya. Di luar kota-kota besar, keberadaan stasiun pengisian daya masih sangat terbatas.

BACA JUGA:Hal-Hal yang Disukai dari Motor Matic Vespa GTS 300 Super Tech

BACA JUGA:5 Rekomendasi Motor Matic Murah yang Cocok Dikendarai Perempuan, Girly Abis!

Hal ini menimbulkan kekhawatiran masyarakat terkait kemudahan akses untuk mengisi ulang baterai motor listrik. Bagi mereka yang tinggal di daerah dengan jangkauan aktivitas yang luas, kekhawatiran kehabisan daya di tengah perjalanan menjadi pertimbangan yang serius.

3. Jarak Tempuh yang Masih Terbatas

Teknologi baterai motor listrik saat ini masih dalam tahap pengembangan. Akibatnya, jarak tempuh yang dapat dicapai dengan sekali pengisian daya masih terbatas, umumnya berada di kisaran 50-70 km.

Sementara itu, motor matic dengan satu tangki bensin dapat menempuh jarak hingga 200 km. Bagi masyarakat yang membutuhkan kendaraan untuk perjalanan jauh, baik untuk keperluan pekerjaan maupun wisata, motor matic menawarkan kepraktisan dan rasa aman yang lebih besar.

4. Kebiasaan dan Preferensi Pengendara

Masyarakat Indonesia sudah terbiasa dengan penggunaan motor matic, yang terkenal praktis dan mudah dikendarai. Sistem transmisi otomatis pada motor matic memungkinkan pengendara, untuk fokus pada jalan tanpa perlu repot memindahkan gigi.

BACA JUGA:15 Hal yang Wajib Dilakukan saat Motor Matic Jarang Dipakai

BACA JUGA:Harus Tau! 7 Keunggulan Noken As Racing Jika Dipasang Pada Motor Matic

Keuntungan ini tentu sangat memudahkan, terutama bagi pengendara pemula atau mereka yang berkendara di kondisi lalu lintas yang padat.

Selain kemudahan berkendara, desain motor matic yang stylish dan beragam fitur yang ditawarkan juga menjadi daya tarik tersendiri.

Pabrikan motor matic terus berinovasi dengan menghadirkan berbagai fitur canggih, seperti panel instrumen digital, lampu LED, dan sistem pengereman ABS. Yang meningkatkan kenyamanan dan keamanan berkendara.

5. Ketidakpastian Nilai Jual Kembali

Pasar motor listrik di Indonesia terbilang masih baru. Hal ini menimbulkan ketidakpastian bagi calon pembeli terkait nilai jual kembali motor listrik di masa depan.

BACA JUGA:Keren Abis! 7 Alasan Memilih V-Belt Michelin untuk Motor Matic Kesayangan Anda

BACA JUGA:Simak Nih! 7 Rekomendasi Oli yang Bagus untuk Motor Matic Anda

Banyak masyarakat yang khawatir dengan harga jual motor listrik, yang mungkin akan turun drastis dibandingkan dengan motor matic. Di sisi lain, motor matic sudah memiliki pasar yang stabil dan nilai jual kembali yang relatif terjaga.

Bagi sebagian orang pertimbangan nilai jual kembali ini menjadi hal yang penting, terutama jika mereka berencana untuk mengganti motor mereka dalam beberapa tahun ke depan.

6. Pemahaman Masyarakat yang Masih Rendah

Kurangnya edukasi dan informasi yang memadai tentang motor listrik, membuat banyak masyarakat masih memiliki pemahaman yang rendah tentang teknologi dan manfaatnya. Hal ini membuat mereka ragu untuk beralih dari motor matic yang sudah familiar.

Banyak masyarakat yang  belum sepenuhnya memahami tentang teknologi baterai, lama waktu pengisian daya, serta biaya perawatan motor listrik.  

BACA JUGA:Perhatikan! 6 Tanda V-belt Motor Matic Anda Harus Diganti

BACA JUGA:Tak Hanya Bagian Luar Saja, Inilah Pentingnya Membersihkan Bagian Dalam Motor Matic

Selain itu kekhawatiran terhadap ketahanan baterai di iklim tropis, seperti Indonesia juga turut menjadi faktor yang menghambat minat masyarakat.

7. Ketersediaan Model dan Pilihan yang Terbatas

Di pasaran Indonesia, pilihan model dan varian motor listrik masih tergolong terbatas dibandingkan dengan motor matic. Pabrikan motor listrik umumnya berfokus pada segmen tertentu, seperti motor skuter berukuran kecil.

Hal ini membuat konsumen memiliki lebih sedikit pilihan dalam memilih motor listrik, yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka.

Para produsen motor listrik diharapkan dapat lebih memahami kebutuhan masyarakat Indonesia dan menghadirkan lebih banyak variasi model. Seperti motor listrik berukuran seperti motor listrik berukuran besar, motor sport, dan motor klasik.

BACA JUGA:3 Cara Merawat Shockbreaker Belakang Ganda Pada Motor Matic Agar Awet dan Nyaman

BACA JUGA:Yuk Perhatikan! Inilah Tips Tetap untung Walau Membeli Motor Matic Murah Second

Meskipun saat ini motor matic masih mendominasi, industri motor listrik di Indonesia terus menunjukkan perkembangan yang positif.

Dengan dukungan pemerintah dan berbagai pihak terkait, diharapkan infrastruktur pengisian daya dapat diperluas. Dan teknologi baterai motor listrik dapat terus diinovasi, untuk meningkatkan jarak tempuh dan performa.

Peningkatan edukasi dan promosi tentang motor listrik, juga perlu dilakukan untuk meningkatkan pemahaman dan minat masyarakat. Selain itu perlu didorong pula kemudahan akses pembiayaan, dan insentif menarik bagi pembeli motor listrik.

Memilih motor matic atau motor listrik pada akhirnya, adalah keputusan yang bergantung pada kebutuhan dan prioritas masing-masing individu. Namun dengan terus berkembangnya teknologi dan infrastruktur pendukung, motor listrik berpotensi menjadi pilihan yang semakin menarik di masa depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: