KPU Produksi Ulang Kotak Suara Rusak

KPU Produksi Ulang Kotak Suara Rusak

Di Banyumas Masih Kurang 30 Kotak Suara JAKARTA – KPU mampu menghemat anggaran pengadaan logistik Pemilu 2019 sebesar Rp 548,6 miliar. Anggaran itu pun dikembalikan ke kas negara. Namun, tidak tertutup kemungkinan dana tersebut bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan logistik yang rusak. Salah satunya kotak suara. Total anggaran pengadaan logistik Pemilu 2019 sebesar Rp 1,8 triliun. Harga perkiraan sendiri (HPS) Rp 1,02 triliun. Namun, nilai kontrak pengadaan logistik ternyata hanya Rp 473,2 miliar. Jadi, anggaran yang bisa dihemat Rp 548,6 miliar. ”Anggaran itu dikembalikan ke negara. Tidak bisa langsung digunakan untuk pos kebutuhan lain,” kata Komisioner KPU Wahyu Setiawan kepada Jawa Pos kemarin (25/12). Ketua KPU Arief Budiman mengungkapkan, pengembalian dana penghematan ke kas negara tidak berarti uang itu dipegang KPU, kemudian diserahkan kembali ke negara. Tapi, sejak awal anggaran itu berada di Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Jadi, yang dimaksud dikembalikan ke negara adalah uang tersebut tidak dipakai. Terkait pengadaan kotak suara, lanjut Arief, semuanya sudah selesai. Kotak suara sudah diproduksi dan didistribusikan ke semua daerah. Mantan komisioner KPU Jawa Timur itu menegaskan bahwa sampai sekarang tidak ada kotak suara yang dimakan rayap. Satu-satunya kasus kerusakan kotak suara yang dilaporkan hingga saat ini adalah akibat banjir. Hal itu terjadi di Kabupaten Badung, Bali. ”Itu saja yang rusak. Belum ada di daerah lain yang rusak,” tegas ayah dua anak itu saat dihubungi Jawa Pos kemarin. Jumlah yang rusak tidak terlalu banyak, hanya sekitar dua ribuan. Arief mengatakan, persoalan kotak rusak tersebut bisa diselesaikan dengan memproduksi ulang. Karena itu, pihaknya akan mengajukan revisi kontrak kepada perusahaan yang mencetak untuk membuat lagi kotak suara. Dananya bisa diambilkan dari anggaran penghematan. Caranya, tutur dia, pihaknya mengajukan revisi penghematan ke Kemenkeu dengan alasan untuk memenuhi kotak suara yang rusak. ”Atau bisa juga dari anggaran lain,” ujarnya. Kurang 30 Kotak Suara Di Banyumas, Kotak suara untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 di Banyumas belum lengkap. Ketua KPU Kabupaten Banyumas Imam Arif Setiadi melalui Kasubbag Umum Logistik dan Keuangan KPU Kabupaten Banyumas Midin Selasa (25/12) kemarin mengatakan, kotak suara Pemilu 2019 di Banyumas masih kurang 30 buah. "Pengiriman kotak suara yang kurang, dilakukan tahun depan (2019)," katanya. Selain kotak suara, bilik suara juga belum lengkap, yaitu masih memerlukan 24 buah. Kotak suara untuk Pemilu 2019 terbuat dari kardus karton kedap air. Yang beberapa waktu lalu telah diuji coba oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Banyumas. Sedangkan bilik suara untuk Pemilu 2019, sebagian terbuat dari karton kedap air, dan sebagian lainnya terbuat masih menggunakan bilik alumunium. Sebelumnya, kotak suara yang telah sampai di Banyumas 27.452 buah. Dan bilik suara karton 3.224 buah. Dan logistik lainnya, yaitu tinta 10.847 buah, Segel 566.560 buah, sampul biasa dan sampul kubus 152.398 buah. Alat tulis kantor berupa spidol kecil, spidol besar, lem, ballpoint, karet pengikat 5.437 set. Alat pemberi tanda coblos berupa spoon, paku dan benang sebanyak 3.320 buah. "Ini masih kurang kurang 2.117 buah. Dan, katanya, Perlengkapan rekap suara 359 buah, serta segel plastik atau kabel ties sebanyak 136.816 buah, juga telah sampai di Gudang logistik KPU Banyumas. Yaitu di Desa Bojongsari Kecamatan Kembaran. (lum/c7/fat/ing)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: