24 Ribu Warga Kabupaten Pekalongan Terancam Diblokir

24 Ribu Warga Kabupaten Pekalongan Terancam Diblokir

JEMPUT BOLA : Petugas Dindukcapil Kabupaten Pekalongan melakukan upaya jemput bola melalui program Lapak Adminduk di Lapangan Gemek Kedungwuni dan Alun-alun Kajen, setiap akhir pekan.MUHAMMAD HADIYAN Jika tak Lakukan Perekaman 31 Desember 2018 PEKALONGAN - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memberikan ultimatum kepada penduduk berusia di atas 23 tahun yang tak kunjung melakukan perekaman data KTP elektronik (e-KTP). Kemendagri bakal memblokir data penduduk dewasa yang belum juga melakukan perekaman data e-KTP hingga 31 Desember 2018. Jika tak mengindahkan imbauan untuk perekaman, bisa saja 24 ribu warga di Kabupaten Pekalongan akan turut dihapus dari data kependudukan. Sebab, sampai saat ini masih ada sekitar 24 ribu warga Kota Santri yang belum melakukan perekaman. Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dindukcapil) Kabupaten Pekalongan, Risnoto, melalui Sekretaris Dinasnya, Catur Elmiyati mengatakan, sampai sekarang masih ada 24 ribu warga yang belum melakukan perekaman. "Imbauan dari Kemendagri ini diharapkan dapat mendorong warga untuk segera melakukan perekaman e-KTP," kata Catur. Sebab, dengan dihapusnya data kependudukan, maka warga akan terancam tertutup akses fasilitas sebagai warga negara, mulai dari melamar kerja, jaminan sosial, dan lain-lain. Untuk memudahkan akses warga melakukan perekaman, Dindukcapil Kabupaten Pekalongan melakukan berbagai program jemput bola di samping pelayanan reguler di kantor dinas. "Sudah dua bulan ini kami melakukan jemput bola. Ini juga sebagai upaya mendukung program melindungi hal pemilih dalam pemilu 2019 mendatang," jelas Catur. Program jemput bola ke desa-desa ini dilakukan dinasnya bersama PPS dan PPK, berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan desa-desa. "Untuk jadwalnya kita menyesuaikan jadwal yang sudah disusun setiap kecamatan. Saat ini masih berjalan dan ditargetkan 31 Desember semua sudah tuntas" terangnya. Selain ke desa-desa, jemput bola juga dilakukan ke sekolah-sekolah. Untuk program ke sekolah ini, Dindukcapil berkoordinasi dengan MKKS dan BP2MK. "Jemput bola ke SMA, SMK dan MA ini, sasarannya adalah pemilih pemula," kata dia. Tidak hanya jemput bola ke sekolah dan desa, Dindukcapil juga memiliki program Lapak Adminduk untuk mendukung Gerakan Indonesian Sadar Adminduk (GISA) di Kabupaten Pekalongan. Lapak Adminduk ini dibuka setiap akhir pekan, Sabtu dan Minggu, di pusat keramaian Taman Gemek Kedungwuni dan Alun-alun Kajen. "Lewat lapak Adminduk ini, warga bisa melakukan perekaman KTP, pelayanan penertiban KK, Akta Kelahiran dan Akta Kematian," tambahnya. Ia berharap, dengan berbagai program yang telah dilaksanakan, baik melalui pelayanan jemput bola maupun pelayanan reguler di kantor dinas, dapat menuntaskan perekaman KTP-el di Kabupaten Pekalongan sekaligus meningkatkan kesadaran pentingnya data kependudukan. (yan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: