72 ASN di Banyumas Pernah Tercatat Sebagai Penerima Bansos

72 ASN di Banyumas Pernah Tercatat Sebagai Penerima Bansos

Penandatanganan berita acara pelaksanaan forum perangkat daerah Dinsospermades pekan ini di Purwokerto Utara.-Yudha Iman Primadi/Radar Banyumas-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Dalam forum perangkat daerah Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospermades) Banyumas pekan ini, diketahui sebanyak 72 Aparatur Sipil Negara (ASN) pernah tercatat sebagai penerima bantuan sosial (Bansos) dari Kemensos RI.

Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin (PSPFM) Dinsospermades Banyumas, Galih Prihambodo, S STP mengatakan, informasi dalam forum perangkat daerah terkait 72 ASN yang pernah tercatat sebagai penerima bansos dari Kemensos merupakan temuan tahun 2022. Tim dari pusat sudah turun ke Banyumas guna menindaklanjuti temuan tersebut.

"Tim mendatangi ASN yang terdata sebagai penerima bansos tersebut. Dinas hanya mendampingi," katanya.

Galih menjelaskan terkait temuan tersebut, tindaklanjut dari 72 ASN yang terdata pernah menerima bansos yaitu dengan mengembalikan nilai bantuan yang pernah diterima. Untuk nominal bansos yang diterima, Galih tidak mengetahui persis karena data semua dari pusat.

BACA JUGA:Jumlah Penerima Bansos Permakanan Lansia Turun

BACA JUGA:Data Bansos Beras Hasil Data 3 Tahun Sebelumnya

Selain itu, pada saat itu dia juga belum bertugas di bidang PSPFM. Hanya informasinya dari puluhan ASN yang terdata pernah menerima bansos, sebagian merupakan Pegawai Pemerintah Perjanjian Kerja (PPPK).

"Bansos yang diterima tersebut merupakan yang dari Kemensos seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan yang lainnya. Bukan yang dari kabupaten atau desa," terang dia.

Adapun penyebab masih terdatanya sebagian ASN sebagai penerima bantuan sosial dari pusat bisa karena data yang belum sinkron pada saat itu. Ketika awal menerima bansos mungkin yang bersangkutan belum berstatus PPPK dan di tahun 2022 diterima sebagai PPPK.

"Yang mengetahui temuan tersebut justru dari pusat. Untuk tahun lalu sudah tidak terdengar ada temuan serupa," pungkas Galih. (yda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: