PDIP Persilakan Golkar Masuk Kabinet

PDIP Persilakan Golkar Masuk Kabinet

Jelang Reshuffle Jilid II JAKARTA- Reshuffle kabinet jilid II mendatang asih mencari bentuk. Selain untuk mengakomodir PAN yang sudah memastikan bergabung dalam barisan partai pemerintah, sejumlah kekuatan politik lain kini juga sedang dijajaki. Salah satunya Partai Golkar. Partai pemilik kursi terbesar kedua di parlemen setelah PDIP itu juga hendak diajak ikut masuk dalam koalisi pemerintahan. "Iya, komunikasi memang sedang terus dilakukan, hasilnya seperti apa kita tunggu saja," ungkap anggota DPR asal PDIP Falah Amru saat dihubungi, kemarin (3/1). Menurut dia, partainya sejauh ini menyambut baik kemungkinan bergabungnya salah satu partai pentolan di KMP tersebut. Kata Falah, semakin banyak kekuatan politik yang merapat, semakin besar pula peluang keberhasilan pemerintah dalam menjalankan program-programnya. Sebab itulah, lanjut Falah, kemungkinan kehadiran Golkar di koalisi bukan merupakan ancaman. "Sebab, bagaimanapun pemerintah tidak bisa berjalan sendiri, dalam banyak hal butuh sokongan politik yang kuat, terutama di parlemen," imbuhnya. Saat ini, komposisi menteri-menteri di kabinet dari latarbelakang partai dan profesional hampir sama jumlahnya. Partai-partai yang menempatkan kadernya di kabinet masih berasal dari empat partai yang ada di Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Mulai dari PDIP, Partai Nasdem, PKB, hingga Partai Hanura. Dengan masuknya kekuatan politik di luar KIH, berdasar informasi yang dihimpun, jatah menteri dari kalangan profesional lah yang akan dipangkas. Opsi tersebut dianggap bisa menghindari komplikasi politik baru yang mungkin muncul akibat jatah menteri yang dipangkas. "Dikotomi profesional dan kader partai itu sebenarnya tidak pas lagi. Sekarang itu yang penting kinerjanya, bisa tidak mengimbangi kerja cepat presiden," imbuh Falah. Menurut dia, saat ini, ada beberapa menteri dari latar belakang profesional yang tidak bekerja maksimal.  Meski demikian, dia enggan menyebut siapa-siapa saja menteri yang kinerjanya tidak maksimal itu. "Yang pasti, soal siapa yang nanti diganti dan siapa yang nanti masuk, itu sepenuhnya wilayah presiden. Presiden yang paling tahu kebutuhan kabinetnya, kita tidak perlu terlalu dalam ke sana," elaknya. Sebelumnya, Sekretaris Fraksi Partai Golkar Bambang Soesatyo juga telah mengungkap secara terbuka bahwa ada komunikasi politik yang sedang dijalankan ke partainya. Menurut dia, partainya juga termasuk ditawari untuk mengajukan salah satu kadernya masuk ke kabinet. Terpisah, kemarin Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa perombakan kabinet adalah kewenangannya. Penegasan tersebut disampaikan seiring perkembangan wacana reshuffle belakangan ini. "Reshuffle adalah hak prerogatif presiden, tidak boleh ada yang dikte-dikte, intimidasi, desak-desak, ini adalah hak prerogatif presiden," kata Jokowi di komplek Istana Kepresidenan Bogor, kemarin. Klaim mendapat jatah menteri sempat diutarakan sejumlah politisi PAN beberapa waktu lalu. Terakhir, Ketua DPP PAN Azis Subekti sempat menyatakan, kalau partainya bakal mendapat dua kursi menteri dalam agenda reshuffle mendatang. Karena itu, dua kader partai berlambang matahari itu telah disiapkan. Mereka adalah Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan dan Wakil Ketua Komisi X Asman Abnur. (dyn/agm)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: