Hujan Ekstrim Masih akan Guyur Banyumas dan Purbalingga
Anak-anak bermain layang-layang di lapangan Kelurahan Karangwangkal, meski langit mulai mendung, Senin (4/8/2025).-DIMAS PRABOWO/RADARMAS-
BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID – Hujan dengan intensitas sangat lebat hingga ekstrem mengguyur wilayah Banyumas dan Purbalingga, pada Minggu (3/8/2025) sore, dan kondisi serupa diprediksi masih akan melanda Kabupaten Banyumas dan Purbalingga, pada Senin sore (4/8/2025).
Dari data yang dibagikan BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, tercatat di sejumlah titik curah hujan akan melampaui ambang ekstrem, dengan catatan tertinggi terjadi di wilayah Losari, Rembang, Kabupaten Purbalingga yang mencapai 286 milimeter.
Di Banyumas, hujan ekstrem tercatat terjadi di Balai Desa (BD) Ketenger dengan curah hujan sebesar 205 mm dan BD Sumbang sebesar 195 mm. Sementara hujan sangat lebat juga melanda Kecamatan Baturaden dengan intensitas mencapai 139 mm.
Kondisi serupa terjadi di wilayah Purbalingga. Beberapa lokasi terdampak hujan sangat lebat antara lain Trenggiling (105 mm), Talagening (131 mm), Karanganyar (130 mm), serta PU Purbalingga (141 mm). Dua lokasi mencatat hujan ekstrem yakni Banjarkerta (205 mm) dan Losari/Rembang (286 mm).
BACA JUGA:Cuaca Ekstrem Lumpuhkan Aktivitas 350 Nelayan Kebumen
Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo, menjelaskan bahwa cuaca ekstrem tersebut dipicu oleh beberapa faktor meteorologis yang terjadi secara bersamaan.
“Salah satunya adalah adanya bibit siklon tropis 90S di wilayah Samudera Hindia barat daya Pulau Jawa yang menyebabkan perlambatan angin di sekitar wilayah Jawa,” terangnya, Senin (4/8/2025).
Teguh menambahkan, anomali suhu muka laut di wilayah Jawa Tengah juga turut berperan dalam meningkatkan penguapan yang memperkuat pembentukan awan hujan.
“Selain itu, kelembapan udara di berbagai lapisan ketinggian saat ini cenderung basah dan mendukung pembentukan awan konvektif yang menjulang tinggi,” imbuhnya.
BACA JUGA:Cuaca Ekstrem Rusak Rumah Warga, BPBD Kebumen Berikan Imbauan
Tak hanya itu, labilitas atmosfer yang tinggi serta pengaruh faktor lokal di masing-masing daerah juga disebut memperkuat potensi hujan lebat dalam skala waktu yang cukup lama. (dms)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


