Banner v.2

Rumah Ambruk Terus Bertambah

Rumah Ambruk Terus Bertambah

Rumah Ambruk Terus Bertambah 14 Hari Masa Tanggap Darurat BANJARNEGARA-  Jumlah rumah yang ambruk akibat bencana tanah gerak di Desa Clapar Kecamatan Madukara terus bertambah. Tanah di wilayah tersebut masih terus bergerak ke arah tenggara dari jembatan yang ambrol. Hujan deras menjadi pemicu tanah gerak masih berlanjut.  Sedangkan lokasi longsor dinyatakan tidak aman dihuni. Seluruh penduduk harus direlokasi. Kepala Operasi Tanah Gerak Clapar, Letkol Arief Bastari mengatakan hingga Minggu (27/3) terdapat 14 rumah yang rusak berat. "Kalau hitungan kita 12 rumah ditambah dua. Rusak berat ini dalam artian roboh. Sedangkan yang rusak sedang ada dua unit. Tidak ada yang mengalami kerusakan ringan," kata dia. Akibat tanah gerak ini, posko aju gabungan dengan BPBD yang berada di dekat jembatan dipindah. "Sesuai rekomendasi Badan Geologi lokasi posko tidak aman. Sehingga dipindah dekat pengungsian atau disebelah utara jembatan," jelas dia. Meskipun tanah terus bergerak, lokasi pengungsian masih dalam keadaan aman. "Sementara masih aman. Karena pergerakan tanah menuju ke utara atau ke kiri jembatan. Sedangkan pengungsian berada di sebelah kanan sehingga menjauh dari wilayah pengungsian," kata dia. Sementara, upaya pembuatan jalur alternatif gagal dilakukan, kemarin. Penyebabnya ialah tanah di atas mahkota longsor sudah mulai merekah. Hal itu membuat pembuatan jalur alternatif  dinilai tidak aman jika dipaksakan. "Kita tidak akan membuat jalur alternatif lagi sampai pergerakan tanah berhenti," paparnya. Menurut dia, pergerakan tanah tidak menentu dan bervariasi di sejumlah titik. "Dalam sehari ada yang bergerak 20 - 30 cm. Bahkan ada yang sampai satu meter," ungkapnya. Di bagian lain,  ketersediaan logistik untuk pengungsi masih aman.  "Logistik masih mencukupi untuk satu minggu kedepan. Termasuk selimut, matras tambahan sudah didistribusikan," ucapnya. Bupati Banjarnegara, Sutedjo Slamet Utomo mengatakan Pemkab menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari. "Sampai sekarang tanahnya masih terus bergerak. Kita belum bisa memprediksi kapan berhenti," kata Sutedjo. Dikatakannya, lokasi yang longsor dinyatakan tidak aman. Semua warga yang sebelumnya tinggal di lokasi longsor harus direlokasi. Namun pihaknya belum bisa memastikan dimana warga akan direlokasi. "Sedang dikaji tapi kita upayakan yang dekat dengan lokasi semula," lanjutnya. MDMC Kirim Relawan Terpisah  Muhammadiyah Disaster Management Centre (MDMC) Kabupaten Cilaca p mengirimkan tim relawan ke daerah bencana tanah longsor di Kabupaten Banjarnegara. Tim yang dikomandoni oleh Mukhlis ini sudah berangkat Sabtu (26/3) malam lalu disertai 6 orang personil.  "Tim sudah berangkat ke lokasi bencana Sabtu malam," ujar Ketua MDMC Cilacap, Tasnarto, Minggu (27/3) kemarin. Tim kecil ini sudah dengan membawa perlengkapan medis berupa obat-obatan alat pendukung lainnya lengkap dengan dokter dan tenaga medis. Ditargetkan tim ini akan mendirikan pos kesehatan dan memberikan layanan pemeriksaan kesehatan bagi warga korban tanah longsor.  "Tim akan memberikan bantuan medis bagi korban," katanya. (drn/har) 14 Hari Masa Tanggap Darurat BANJARNEGARA-  Jumlah rumah yang ambruk akibat bencana tanah gerak di Desa Clapar Kecamatan Madukara terus bertambah. Tanah di wilayah tersebut masih terus bergerak ke arah tenggara dari jembatan yang ambrol. Hujan deras menjadi pemicu tanah gerak masih berlanjut.  Sedangkan lokasi longsor dinyatakan tidak aman dihuni. Seluruh penduduk harus direlokasi. Kepala Operasi Tanah Gerak Clapar, Letkol Arief Bastari mengatakan hingga Minggu (27/3) terdapat 14 rumah yang rusak berat. "Kalau hitungan kita 12 rumah ditambah dua. Rusak berat ini dalam artian roboh. Sedangkan yang rusak sedang ada dua unit. Tidak ada yang mengalami kerusakan ringan," kata dia. Akibat tanah gerak ini, posko aju gabungan dengan BPBD yang berada di dekat jembatan dipindah. "Sesuai rekomendasi Badan Geologi lokasi posko tidak aman. Sehingga dipindah dekat pengungsian atau disebelah utara jembatan," jelas dia. Meskipun tanah terus bergerak, lokasi pengungsian masih dalam keadaan aman. "Sementara masih aman. Karena pergerakan tanah menuju ke utara atau ke kiri jembatan. Sedangkan pengungsian berada di sebelah kanan sehingga menjauh dari wilayah pengungsian," kata dia. Sementara, upaya pembuatan jalur alternatif gagal dilakukan, kemarin. Penyebabnya ialah tanah di atas mahkota longsor sudah mulai merekah. Hal itu membuat pembuatan jalur alternatif  dinilai tidak aman jika dipaksakan. "Kita tidak akan membuat jalur alternatif lagi sampai pergerakan tanah berhenti," paparnya. Menurut dia, pergerakan tanah tidak menentu dan bervariasi di sejumlah titik. "Dalam sehari ada yang bergerak 20 - 30 cm. Bahkan ada yang sampai satu meter," ungkapnya. Di bagian lain,  ketersediaan logistik untuk pengungsi masih aman.  "Logistik masih mencukupi untuk satu minggu kedepan. Termasuk selimut, matras tambahan sudah didistribusikan," ucapnya. Bupati Banjarnegara, Sutedjo Slamet Utomo mengatakan Pemkab menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari. "Sampai sekarang tanahnya masih terus bergerak. Kita belum bisa memprediksi kapan berhenti," kata Sutedjo. Dikatakannya, lokasi yang longsor dinyatakan tidak aman. Semua warga yang sebelumnya tinggal di lokasi longsor harus direlokasi. Namun pihaknya belum bisa memastikan dimana warga akan direlokasi. "Sedang dikaji tapi kita upayakan yang dekat dengan lokasi semula," lanjutnya. MDMC Kirim Relawan Terpisah  Muhammadiyah Disaster Management Centre (MDMC) Kabupaten Cilaca p mengirimkan tim relawan ke daerah bencana tanah longsor di Kabupaten Banjarnegara. Tim yang dikomandoni oleh Mukhlis ini sudah berangkat Sabtu (26/3) malam lalu disertai 6 orang personil.  "Tim sudah berangkat ke lokasi bencana Sabtu malam," ujar Ketua MDMC Cilacap, Tasnarto, Minggu (27/3) kemarin. Tim kecil ini sudah dengan membawa perlengkapan medis berupa obat-obatan alat pendukung lainnya lengkap dengan dokter dan tenaga medis. Ditargetkan tim ini akan mendirikan pos kesehatan dan memberikan layanan pemeriksaan kesehatan bagi warga korban tanah longsor.  "Tim akan memberikan bantuan medis bagi korban," katanya. (drn/har)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: