Puluhan Rumah Rusak, Satu Orang Tewas
BMKG : Angin Kencang Merata Cilacap-Banyumas
CILACAP-Bencana angin kencang melanda warga Desa Jambu Kecamatan Wanareja. Angin menumbangkan puluhan pohon pinus milik PT Perhutani yang ada di sana. Peristiwa ini memakan satu orang korban jiwa. Korban meninggal dunia adalah Warsono (55), warga Dusun Jambu RT 01/04 akibat tertimpa pohon pinus yang tumbang di petak 28 RPH dayaeluhur.
Angin juga merusak empat rumah, diantaranya milik Sarkim, Rustono, Tursilah, dan sebuah warung milik Sukri. Sementara Pohon pinus yang tumbang milik Perhutani di petak 28 RPH Dayaeuluhur mencapai 200 batang. Kerugian total ditaksir Rp 250 juta.
Camat Wanareja, Bintang Dwi Cahyono kepada Radarmas mengatakan, angin kencang ini terjadi sekitar pukul 11.30 siang kemarin.
"Angin kencang menumbangkan pohon dan menimpa warga hingga meninggal. Saat ini (kemarin-red) staf kecamatan sedang ke lokasi untuk pendataan lebih lanjut," katanya.
Dari wilayah Timur Cilacap dilaporkan, angin kencang juga melanda sejumlah desa di wilayah Cilacap Timur. Tiupan angin menyebabkan atap rumah warga beterbangan dan pohon-pohon juga banyak yang tumbang. Di Kroya puluhan rumah warga yang atapnya menggunakan seng banyak yang terbang.
Angin bertiup dari arah Barat Daya menuju ke arah Tenggara terjadi sekira pukul 09.30, Selasa (1/3). Kerusakan hampir terjadi di setiap desa. seperti di desa Karangmangu, Desa Pekuncen, Desa Pesanggrahan dan Desa Sikampuh dimana atap-atap seng banyak yang terkelupas.
Tak hanya itu pohon-pohon juga banya patah dan tumbang serta ada satu gudang tak terpakai di Sikampuh yang roboh. Kerusakan atap rumah terbanyak terjadi di Desa Sikampuh. Angin merusak atap rumah milik Bariyah (60) warga Desa Sikampuh RT 13 RW 1 Kecamatan Kroya.
“Angin terjadi sejak pagi hingga sore, itu atap rumah hampir semuanya mengelupas,” kata Slamet (45) salah seorang warga Sikampuh.
Kasi Tramtib Kecamatan Kroya Nur Yahya SH kepada Radarmas menjelaskan hingga berita ini diturunkan masih dilakukan pendataan. Sebab angin masih terus bertiup hingga sore hari. Dari laporan warga banyak atap rumah warga yang rusak.
“Namun belum ada yang sampai parah, termasuk pohon-pohon yang tumbang juga berada jauh dari pemukiman,” kata dia.
Di jalan Maos – Adipala, angin kencang menyebabkan sejumlah pohon pelindung jalan tumbang. Beruntung kejadian di siang harus membuat pengguna jalan lebih waspada. Sehingga tidak sampai menimbulkan korban.
Kapolsek Adipala AKP Bambang Ismanto SH saat dihubungi Radarmas membenarkan hal itu. Untuk memperlancar arus lalilintas pohon yang melintang dijalan segera dilakukan pembersihan. Sebab jalur tersebut juga jalur yang cukup ramai.
“Anginnya cukup kencang sehingga menimbulkan pohon yang tidak kokoh akarnya tumbang,”kata dia.
Ditempat lain, Terpaan angin kencang di wilayah perkotaan, juga terlihat dari dahan dan ranting pohon-pohon di pinggiran jalan yang meliuk-liuk dan suara-suara derit atap seng. Sedang di pinggiran kota terjadi pohon tumbang yang menimpa kediaman warga.
Kepala Kelompok tekhnisi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Cilacap, Teguh Wardoyo, mengatakan terpaan angin kencang terjadi merata di Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Banyumas. Rata-rata kecepatan angin yang bertiup hampir 25 knot. Menurutnya angin kencang ini tidak hanya merata terjadi di Kabupaten Cilacap, tapi juga merata di wilayah Kabupaten Banyumas.
"BMKG juga mendapat laporan, sudah ada pohon roboh akibat angin kencang itu," kata Teguh saat ditemui Radar Banyumas, Selasa (1/3) kemarin.
Menurut Teguh penyebab angin kencang itu adalah pembentukan daerah bertekanan rendah 1010 mb di sebelah selatan Pulau Jawa. Perbedaan tekanan yang relatif tinggi itu lantas memicu pembentukan angin kencang. Hal ini juga berdampak pada ketinggian gelombang di perairan Cilacap.
"Tentu ini juga berdampak pada nelayan yang melaut. Oleh karena itu nelayan harus lebih waspada saat berlayar," imbuhnya.
Perkiraan BMKG Cilacap, angin kencang ini berpotensi terus terjadi hingga 2 hari ke depan, Kamis (3/3) mendatang. Pihakya juga terus memantau perubahan tekanan rendah karena berpotensi jadi bibit terbentuknya badai tropis. Badai tropis ini menyebabkan intensitas hujan lebat, angin kencang dan petir.
”Dalam 3 hari ke depan (Selasa 1/3 sampai Kamis 3/3- Red) masih ada potensi angin kencang seperti ini. Kami terus memantau”. imbuhnya.
Kepala Badan Penanggulangan dan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Tri Komara Sidy, mengatakan pihaknya sudah mendapatkan peringatan soal angin kencang dari BMKG dan sudah mewaspadai. Pada Senin (1/3) pihaknya sudah mendapati laporan dari UPT BPBD Kroya, bencana angin kencang merobohkan pohon dan menimpa sejumlah kediaman warga.
Kejadian tersebut, di antaranya terjadi di 4 kecamatan, Adipala, Maos, Sampang dan Kroya dimana 32 rumah tertimpa pohon tumbang. Kerusakan yang ditimbulkan, 25 rumah mengalami kerusakan ringan, 9 rumah mengalami kerusakan sedang dan 1 rumah rusak berat.
"BPBD terus memantau di sejumlah wilayah. Satu rumah yang mengalami rusak berat berupa bangunan semi permanen," terangnya.(ziz/har/yan/ttg)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

