Diberi Izin karena Hanya Dialog
Bukan Pengajian Akbar
PURWOKERTO - Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Banyumas mengizinkan acara yang menghadirkan Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhammad Rizieq Husein Shihab 23 Februari mendatang di Cilongok, Banyumas. Hal tersebut disampaikan Kepala Kesbangpol Banyumas, Setya Rahendra setelah Polres Banyumas dan pihaknya memanggil panitia penyelenggaran pengajian yang berasal dari pondok Pesantren Al Fattah, Cilongok.
Panitia menjelaskan bahwa rencana kehadiran Habieb Rizieq bukan untuk menggelar pengajian akbar, namun hanya untuk dialog Ukhuwah Islamiyah saja. Selain itu, juga tidak ada deklarasi FPI Banyumas. "Oleh karena itu Habib Rizieq tetap dapat hadir dalam acara tersebut. Namun tidak ada deklarasi pendirian FPI Banyumas sama sekali. Mereka hanya akan menggelar pengajian biasa yang berbentuk dialog dan dengan jumlah peserta terbatas tidak seperti yang saat ini muncul di masyarakat, bahwa berbentuk tabligh akbar," kata Setya, Rabu (17/2).
Hasil pertemuan itu, juga langsung disampaikan kepada sejumlah ormas yang selama ini menentang kehadiran pimpinan Front Pembela ISlam (FPI) pusat tersebut. Menurut dia, pihaknya telah menggelar pertemuan dengan sejumlah Ormas dan lembaga kepemudaan termasuk organisasi yang tergabung dalam Koalisi Banteng Nusantara (KBN).
"Rapat yang dihadiri sekitar 13 organisasi masyarakat di Banyumas ini, menyampaikan isi dari keterangan panitia penyelenggara pengajian tersebut saat di panggil Kesbangpol dan Polres pada Selasa kemarin," ungkapnya.
Lebih lanjut, Setya berjanji akan mengawal kegiatan tersebut untuk menjaga ketertiban dan hal-hal lain yang tidak diinginkan. Ia menyatakan pihaknya tidak melarang siapapun untuk melakukan kegiatan. Asalkan tidak bertentangan dengan pancasila, ajaran ketuhanan yang sebenarnya dan tidak menimbulkan kericuhan.
"Warga Banyumas memiliki hak dan kesempatan yang sama. Kami tidak bisa melarang individu ataupun kelompok yang berasal dari warga Banyumas. Untuk pengamanan kami meminta bantuan dari kepolisian dan Satpol PP," pungkasnya.
Sementara itu, H. Slamet menegaskan kembali perihal kedatangan Habib Rizieq Sihab di Cilongok Rabu (23/2) mendatang. Apapun yang terjadi acara silaturahmi dan dialog dengan Habib Rizieq di komplek Kauman Desa Cilongok, Kecamatan Cilongok tetap berlangsung. "Apapun yang terjadi, karena saat ini ada yang menolak FPI di Banyumas, acara tetap berjalan,"tegasnya, Rabu (17/2).
Sementara itu, Ketua IPNU Banyumas Sulistiyo HS menyatakan dengan tegas menolak rencana kedatangan Habib Rizieq ke Cilongok setelah melalui rapat terbatas dengan pengurus harian pimpinan cabang IPNU Banyumas. Keputusan itu setelah mengikuti keputusan Rois Syuriah PCNU Kabupaten Banyumas.
"Kami bagian dari badan otonom NU Banyumas. Sehingga penolakan yang kami nyatakan ini juga mengiktui keputusan Rois Syuriah PCNU Banyumas. Yang kemudian dipertegas dengan rapat yang kami laksanakan dengan pengurus harian,"tegasnya.
Menurutnya, ketika ada yang mengatasnamakan IPNU dalam gerakan mendukung FPI di Cilongok, bukan berasal dari keputusan resmi lembaga. Ia menduga hal tersebut hanya berasal dari oknum dalam menyikapi kehadiran FPI di Banyumas.
"Sekali lagi kami tegasnya, seperti kabar yang sudah menyebar ke media online dan media sosial, yang mendukung adanya FPI datang ke Banyumas bukan pernyataan resmi dari IPNU Banyumas. Itu hanya oknum,"katanya.
IPNU PAC Cilongok, jelasnya, masih dalam satu komando di bawah koordinasi IPNU Cabang Banyumas. Terkait dengan adanya kontroversi yang terjadi dan dinilai makin tajam jelang kedatangan Habib Rizieq, pihaknya berharap pihak keamanan khususnya dari kepolisian untuk meninjau kembali tentang kegiatan pemyelenggaraan acara tersebut. "Harapan kami, acara tersebut bisa ditinjau kembali terutama oleh pihak kepolisian supaya Banyumas yang aman dan damai ini tidak terusik," harapnya. (gus/why)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

