Banner v.2
Banner v.1

5 Fakta Kecelakaan Helikopter di New York

5 Fakta Kecelakaan Helikopter di New York

Simak 5 Fakta Kecelakaan Helikopter di New York--

Di New York, penerbangan wisata dengan helikopter adalah bisnis besar. Banyak turis yang ingin melihat kota dari atas dalam waktu singkat.

Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa jenis helikopter ini lebih sering mengalami masalah. Salah satunya karena tekanan waktu dan jadwal padat yang bisa membuat teknisi lalai.

Beberapa pilot juga mengaku mendapatkan tekanan dari operator untuk tetap terbang meskipun cuaca tidak ideal. Inilah yang membuat penerbangan wisata menjadi titik rawan.

Pemerintah kota pernah memberlakukan pembatasan jumlah penerbangan helikopter wisata. Tapi permintaan pasar yang tinggi membuat kebijakan ini tidak berjalan lama.

BACA JUGA:Kecelakaan Maut di Jalan Raya Bukateja, Pengendara Sepeda Motor Meninggal Dunia

BACA JUGA:Kecelakaan Truk di Menganti Cilacap, Dua Korban Dievakuasi dalam Kondisi Terjepit

5. Perubahan Regulasi Setelah Tragedi

Setiap kecelakaan helikopter di New York selalu memicu diskusi besar tentang regulasi. Beberapa tragedi bahkan berhasil mengubah peraturan penerbangan di wilayah urban.

Setelah insiden 2019, FAA langsung mengevaluasi aturan penerbangan helikopter di atas gedung tinggi. Hasilnya, banyak zona di Manhattan yang akhirnya diberi batas terbang lebih ketat.

Selain itu, aturan tentang siapa yang boleh terbang dan bagaimana prosedur darurat ditetapkan jadi lebih detail. Bahkan pilot sekarang diwajibkan memiliki sertifikasi tambahan jika ingin terbang di area padat penduduk.

Ada juga wacana untuk membuat zona tanpa helikopter di sekitar kawasan wisata dan kantor pemerintah. Langkah ini dianggap perlu untuk meminimalkan risiko.

BACA JUGA:Kecelakaan Kerja Penderes Kembali Terjadi di Purbalingga, Kali Ini Terjadi di Desa Meri

BACA JUGA:Kecelakaan di Sokaraja, Pelajar Meninggal Dunia, Dua Lainnya Luka Parah

Meski regulasi sudah diperbaiki, nyatanya tetap ada kekhawatiran dari masyarakat. Apalagi dengan tingginya aktivitas udara di New York yang tak pernah sepi.

Fakta Tambahan: Trauma dan Cerita Para Saksi

Selain korban jiwa, kecelakaan helikopter juga meninggalkan luka batin bagi para saksi. Mereka yang melihat langsung kejadian kerap mengalami trauma berkepanjangan.

Ada pekerja kantoran yang akhirnya memilih pindah kerja karena tidak tahan dengan suara helikopter lagi. Bahkan ada yang mengaku masih mimpi buruk setiap kali mendengar suara baling-baling berputar.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: