Tebing Longsor Ancam Penduduk Rowokele

KEBUMEN - Bencana longsor terjadi di Desa Giyanti, Kecamatan Rowokele. Tebing dengan panjang 12 meter dan tinggi 6 meter longsor setelah hujan deras terjadi di wilayah tersebut. Tidak ada korban jiwa atau luka, namun material longsor mengancam pemukiman penduduk.

Bagian Humas Badan Penanggulangan Bencana Daerayh (BPBD) Kabupaten Kebumen, Heri Purwoto menyampaikan bencana berawal saat hujan deras terjadi Jumat (28/11). Saat itulah, menurut warga, terjadi pergerakan tanah di tebing yang berada di Dukuh Lurakarsa, Desa Giyanti, Kecamatan Rowokel.

Sejurus kemudian, tebing tersebut ambrol. "Tebing longsor dan mengancam rumah Suminem (75) yang  dihuni 1 KK dengan 2 jiwa. Beruntung longsor tidak sampai menjangkau rumah. Namun material longsor hanya 3 meter dari rumah warga tersebut," ujar Heri Purwoto, Minggu (30/11).

Kejadian ini lantas dilaporkan kepada pihak terkait. Untuk mengurangi risiko longsor lanjutan, petugas memasang terpal penutup sebagai langkah mitigasi awal. Warga bersama tim gabungan juga melaksanakan kerja bakti membersihkan material dan menata area sekitar titik longsor.

Di bagian lain, Kapolres Kebumen AKBP Eka Baasith Syamsuri melalui Wakapolres Kompol Faris Budiman menyampaikan langkah lanjutan akan dikoordinasikan dengan pemerintah desa dan instansi terkait untuk memantau potensi longsor susulan.

"Wilayah ini memiliki kemiringan tanah cukup curam sehingga perlu kewaspadaan lebih, terutama saat hujan dengan intensitas tinggi," ujarnya.

Polres Kebumen mengimbau masyarakat di wilayah perbukitan agar meningkatkan kewaspadaan selama musim hujan. Warga diminta segera melaporkan retakan tanah, pergeseran struktur, atau tanda alam lain yang berpotensi menjadi longsor.

"Hindari beraktivitas di area rawan saat hujan deras, dan pastikan akses evakuasi tetap terbuka. Keselamatan warga adalah prioritas. Laporkan segera bila melihat tanda bahaya. Kepolisian bersama instansi terkait siap membantu,” Kompol Faris Budiman menandaskan. (cah)

Sumber: