Kebijakan BLUD Pengelola Taman Apung Mas Kemambang Dinilai Tak Berkeadilan, Soal Pedagang yang Tak Kuat Mundur
TUTUP : Suasana Taman Apung Mas Kemambang area belakang terpantau sepi, Jumat (9/9). Sebagian besar tenan atau kios memilih tutup. -Foto Dimas Prabowo/Radar Banyumas -
Barid menilai, kebijakan atau perlakuan BLUD terhadap pedagang itu tak menyentuh persoalan yang paling mendasar, yakni rasa keadilan.
Lebih jauh, Barid berharap agar BLUD lebih peka lagi terhadap persoalan-persoalan dalam pengembangan Mas Kemambang. Apalagi tempat wisata itu dipugar dengan menggunakan dana pinjaman PEN yang tak kecil nilainya. "Jangan blunder seperti penataan penyewa kios ini," katanya.
Sementara itu, pedagang bagian kincir Sulistyadi pun menyayangkan komunikasi BLUD terhadap para pedagang.
"Dari awal saja, kita tidak diberi tahu akan jualan di mana. Kita tidak diajak dalam pembagian kios, bahkan tak ada sosialisasi soal mana yang boleh dan mana yang tidak boleh dilakukan di Mas Kemambang," tuturnya.
Komunikasi yang dibangun BLUD terhadap pedagang, lanjut Sulistiyadi, tak terbangun. "Bahkan grup WA pedagang kios saja hanya satu arah. Dikunci. Hanya admin yang bisa mengirim pesan. Apa ini komunikasi yang baik?," tanyanya. (mhd/dis)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


