Banner v.2

Desa Planjan Jadi Pelopor Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak di Cilacap

Desa Planjan Jadi Pelopor Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak di Cilacap

Desa Planjan, Kecamatan Kesugihan, jadi pelopor Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak di Cilacap.-Dinas Sosial PPPA untuk Radarmas-

CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID – Upaya mewujudkan lingkungan yang aman, setara, dan berpihak pada perempuan serta anak mulai diwujudkan di tingkat desa. Desa Planjan, Kecamatan Kesugihan, masih menjadi satu-satunya desa di Kabupaten Cilacap yang telah dibentuk sebagai Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA).

Program ini merupakan inisiatif Dinas Sosial Kabupaten Cilacap melalui bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP PA). 

Kehadiran DRPPA di Planjan diharapkan menjadi langkah awal bagi desa-desa lain untuk memperkuat komitmen terhadap isu kesetaraan gender dan perlindungan anak.

Ketua Tim Kerja Pemberdayaan Perempuan Bidang PP PA Dinas Sosial Cilacap, Heni, menjelaskan bahwa seluruh desa di Kabupaten Cilacap sebenarnya telah memiliki kader Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA). Namun, sejauh ini pelaksanaan program di lapangan belum sepenuhnya berjalan optimal.

BACA JUGA:Cegah Perundungan, Dinas P dan K Kabupaten Cilacap Wujudkan Sekolah Ramah Anak

“Desa Planjan ini kami jadikan percontohan karena termasuk wilayah miskin ekstrem. Harapannya, melalui pembentukan DRPPA, tidak hanya meningkatkan kesejahteraan perempuan dan anak, tapi juga mendorong kemajuan sosial ekonomi masyarakat secara keseluruhan,” ungkap Heni.

Menurutnya, Desa Planjan mulai menunjukkan kemajuan dengan mengintegrasikan kegiatan sosialisasi terkait isu perempuan dan anak ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). 

Pendekatan yang digunakan pun lebih bersifat personal, agar pesan tentang kesetaraan, perlindungan anak, dan pencegahan kekerasan lebih mudah diterima masyarakat.

Pemerintah daerah berharap, keberhasilan Desa Planjan dalam membangun DRPPA dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain di Cilacap. Tidak hanya sebagai simbol, tetapi juga sebagai sistem yang berkelanjutan dalam memastikan perempuan dan anak mendapatkan hak, perlindungan, serta kesempatan yang sama dalam pembangunan desa.

Dengan kolaborasi antara pemerintah desa, kader perempuan, dan masyarakat, Desa Planjan diharapkan mampu keluar dari kategori miskin ekstrem dan menjadi bukti bahwa pemberdayaan perempuan dan anak dapat menjadi kunci peningkatan kualitas hidup warga desa. (gia)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: