Banner v.2

Desa Wisata di Cilacap Masih dalam Tahap Pembenahan

Desa Wisata di Cilacap Masih dalam Tahap Pembenahan

Desa Wisata di Cilacap.-REGINA GAYUH/RADARMAS-

CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID – Pengembangan desa wisata di Kabupaten Cilacap hingga kini masih menghadapi sejumlah kendala. Dari total 30 desa wisata yang tercatat di Dinas Pariwisata Kabupaten Cilacap, sebanyak 29 desa diketahui telah habis masa berlaku Surat Keputusan (SK) penetapannya. Hanya satu desa, yakni Desa Wisata Tayem Timur di Kecamatan Karangpucung, yang SK-nya masih berlaku hingga Maret 2026.

Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Muda, Disparpora, Ida Farida menjelaskan, sebagian besar desa wisata masih dalam tahap pembenahan karena belum mampu mengoptimalkan potensi yang dimiliki.

“Kebanyakan desa wisata yang belum berkembang karena belum mengetahui penuh potensi desanya. Kami akan selalu terbuka bagi desa wisata yang ingin melakukan penilaian terhadap perkembangan desanya,” jelasnya.

Menurut Ida, pihaknya terus mendorong agar desa-desa wisata tersebut dapat memperbarui SK penetapan dan memperkuat kapasitas kelembagaan wisatanya serta kelompok sadar wisata (Pokdarwis) di masing-masing wilayah. Hal ini penting agar desa wisata memiliki dasar hukum yang kuat untuk pengembangan dan promosi ke depan.

BACA JUGA:Lima Desa Wisata di Cilacap Mundur, Pemkab Lakukan Evaluasi Menyeluruh

Dari total 30 desa wisata yang ada, lima desa menyatakan mundur dari keikutsertaan dalam program desa wisata. Kelima desa tersebut adalah Desa Wisata Rawandelik di Kecamatan Adipala, Desa Pesona Serayu di Kesugihan Kidul, Desa Mandala di Jeruklegi, Desa Mentasan di Kawunganten, dan Desa Curug Gelis di Cipari.

“Jadi saat ini hanya tersisa 25 desa wisata yang akan mengikuti proses penilaian hingga 14 Oktober mendatang,” tambah Ida.

Ida juga menyebutkan bahwa proses penilaian ini mencakup berbagai aspek, seperti kelembagaan dari desa wisata itu sendiri, potensi daya tarik wisata, kesiapan sarana dan prasarana, hingga keterlibatan masyarakat. Diharapkan dengan melalui evaluasi ini desa wisata di Cilacap semakin berkembang dan bisa bergerak sendiri. 

“Desa wisata memiliki peran besar dalam mendorong ekonomi masyarakat. Karena itu, pembinaan dan evaluasi harus dilakukan secara berkelanjutan agar potensi yang ada tidak hilang begitu saja,” ujarnya.

Dengan berbagai langkah pembenahan tersebut, Dinas Pariwisata Cilacap optimistis jumlah desa wisata aktif akan kembali meningkat, karena masih ditemukan beberapa desa yang potensial. Seiring juga dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan pariwisata berbasis lokal. (gia)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: