Anggaran Perbaikan Sekolah di Cilacap Masih Minim
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Cilacap, Kastam.-RAYKA/RADARMAS-
CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Pemerintah Kabupaten Cilacap terus mendorong revitalisasi bangunan sekolah yang sudah tua dan mengalami kerusakan, meski di tengah keterbatasan anggaran.
Langkah ini dinilai mendesak mengingat banyaknya sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di wilayah tersebut yang kini membutuhkan perbaikan menyeluruh demi keamanan dan kenyamanan kegiatan belajar mengajar.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Cilacap, Kastam mengatakan, terdapat sebanyak 1.036 SD dan 196 SMP yang tersebar di seluruh wilayah kabupaten. Sebagian besar gedung sekolah tersebut dibangun puluhan tahun lalu, sehingga kini banyak mengalami kerusakan menengah hingga berat.
"Usia bangunan yang sudah cukup lama membawa risiko tinggi, terutama saat musim hujan atau terjadi bencana alam. Oleh karena itu, revitalisasi menjadi kebutuhan mendesak," ungkap Kastam.
BACA JUGA:22 Ribu Anak di Cilacap Tak Sekolah, Disdikbud Lakukan Verifikasi Lapangan
Sayangnya, proses revitalisasi belum bisa dilakukan secara menyeluruh karena keterbatasan anggaran. Tahun ini, revitalisasi dilakukan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK), namun jumlahnya dinilai belum sebanding dengan kebutuhan riil di lapangan.
"Tahun ini memang ada anggaran DAK, dan ada sekitar 10 sekolah yang direvitalisasi. Tapi bukan berarti sekolah lain dalam kondisi baik semua. Masih banyak yang membutuhkan perhatian," lanjutnya.
Dikatakan Kastam, revitalisasi ini bertujuan tidak hanya memperbaiki fisik bangunan, tetapi juga menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi siswa maupun guru. Dengan kondisi ruang kelas yang layak, proses belajar mengajar diharapkan berjalan lebih optimal.
"Selain memberikan kenyamanan, kita ingin ada ketenangan bagi guru dan siswa dalam melaksanakan kegiatan. Kalau bangunan rusak, ya susah juga konsentrasi mereka," tambahnya.
Kastam mengatakan, pihaknya memastikan bahwa revitalisasi akan terus dilakukan secara bertahap setiap tahun. Meski anggaran yang diterima jumlahnya fluktuatif, prioritas tetap diberikan pada sekolah-sekolah dengan tingkat kerusakan tertinggi.
"Kita sadari kebutuhan anggaran sangat besar dan belum bisa sepenuhnya diakomodir, tapi kita terus usulkan agar tiap tahun ada tambahan dukungan. Sekolah-sekolah ini perlu sentuhan agar anak-anak kita bisa belajar dengan layak," pungkas Kastam. (ray)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


