Banner v.2

Disparpora Cilacap Usulkan Kapal Wisata Baru

Disparpora Cilacap Usulkan Kapal Wisata Baru

Kapal Banawa Nusantara tengah parkir di Dermaga Seleko Cilacap.-RAYKA/RADARMAS-

CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Cilacap mengusulkan pengadaan kapal wisata baru kepada Bupati. Alasannya, kapal Banawa Nusantara 70 yang saat ini digunakan untuk operasional wisata bahari tidak bisa diandalkan dalam jangka panjang karena terbuat dari bahan kayu.

"Kondisi kapal Banawa Nusantara 70 makin ke sini tentu mengalami penurunan, karena memang bahan utamanya kayu. Kalau Pemkab serius ingin mengembangkan wisata bahari, maka perlu dipikirkan pengadaan kapal baru dengan spesifikasi wisata," ujar Ida Farida, Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Muda Disparpora Cilacap.

Ida menjelaskan, Banawa Nusantara 70 awalnya merupakan kapal pelayaran rakyat (pelra) hibah dari Kementerian Perhubungan kepada Dinas Perhubungan. Namun karena tidak representatif untuk operasional Dishub, aset kapal tersebut pada akhir 2020 dialihkan ke Disparpora untuk diubah fungsinya menjadi kapal wisata.

Transformasi itu mulai dijalankan sejak 2022. Namun karena spesifikasinya bukan kapal wisata, masyarakat sempat belum memahami fungsinya. Perlahan, melalui promosi dan edukasi, kapal ini mulai dikenal dan diminati.

BACA JUGA:Minim Retribusi, Sektor Wisata Cilacap Sumbang PAD Lewat Pajak

"Jadi kita harus perbaiki dulu, karena spek nya bukan kapal wisata. Dan sekarang respon masyarakat mulai bagus. Kami juga lakukan promosi seperti diskon dan paket wisata. Meski begitu, keterbatasan kapal tetap jadi tantangan," ujar Ida.

Banawa Nusantara 70 beroperasi dari Dermaga Seleko dengan rute mengelilingi kawasan wisata bahari seperti hutan mangrove dan wilayah pesisir yang tidak bisa dijangkau dari daratan. 

Tarif pelayaran sebesar Rp50 ribu per orang dengan kapasitas maksimal 50 penumpang. Perjalanan berlangsung selama 1,5 hingga 2 jam dan jam operasionalnya setiap hari antara pukul 07.00 hingga 21.00 WIB. 

"Pendapatan dari kapal ini terus meningkat, terutama di 2023. Di tahun 2024 ini, kita sudah mengikuti Perda Nomor 1 Tahun 2024 terkait tarif dan pengelolaan. Asuransi penumpang juga sudah tercover lewat BPJS," jelasnya.

BACA JUGA:Lima Desa Wisata di Cilacap Mundur, Pemkab Lakukan Evaluasi Menyeluruh

Saat ini operasional kapal masih sepenuhnya dikelola mandiri oleh Disparpora, termasuk alat-alat pendukung yang belum difasilitasi oleh Bapenda. Meski demikian, kru kapal tetap standby setiap hari dan siap memandu wisatawan menjelajahi sisi lain Cilacap dari lautan.

"Kami terus dorong pengembangan wisata laut. Tapi ke depan, kapal baru dengan desain dan keamanan sesuai standar wisata menjadi kebutuhan mendesak," tutup Ida. (ray)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: