Cilacap Mencari Wajah Baru Pariwisata
Para finalis duta wisata saat memperagakan busana batik Cilacap.-Candra untuk Radarmas -
CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Batik khas Cilacap melenggang anggun di atas panggung. Bukan di ruang pamer tekstil atau galeri seni, melainkan dikenakan dengan penuh percaya diri oleh para finalis Pemilihan Mas dan Mbak Cilacap 2025.
Mereka bukan sekadar peserta kontes kecantikan, tapi bagian dari wajah baru promosi wisata daerah, yang segar, kreatif, dan berpijak pada akar budaya lokal.
Ajang ini bukan kali pertama digelar, namun tahun ini terasa berbeda. Salah satu rangkaian kegiatannya, showcase Mas Mbak Cilacap 2025 membawa atmosfer yang lebih hidup.
Parade busana dari kain batik lokal dipadukan dengan kolaborasi seni bersama Diam Diam Art Exhibition, sebuah inisiatif seniman muda yang rutin menampilkan karya-karya seni kontemporer sejak akhir 2024.
BACA JUGA:Batik Cilacap Belum Memilliki Ciri Khas, Dibuat Berdasarkan Pesanan
Candra Sobawi, Penasihat Paguyuban Mas Mbak Cilacap mengatakan, pemilihan ini jauh melampaui soal siapa yang menang, ada sebanyak 20 peserta yang mengikuti pemilihan ini.
Ia melihatnya sebagai upaya membangun ruang peran bagi generasi muda dalam memajukan pariwisata daerah.
"Mas dan Mbak ini bukan sekadar ikon yang dipajang dalam event formal. Mereka hadir untuk membawa nilai, untuk menyampaikan bahwa Cilacap punya potensi yang bisa bersinar jika ditunjukkan dengan cara yang autentik," katanya.
Candra mengatakan, rangkaian pemilihan Mas Mbak Cilacap 2025 masih akan terus berlangsung hingga Juli nanti. Di dalamnya, para finalis dibekali tak hanya dengan pengetahuan seputar pariwisata, tetapi juga dengan pengalaman berinteraksi langsung dengan masyarakat, pelaku usaha lokal, dan komunitas seni.
BACA JUGA:Dorong Perkembangan Batik Cilacap, 10 Perajin Batik Diberi Canting Cap
"Yang kita bangun di sini adalah kesadaran kolektif, bahwa mempromosikan daerah tak harus lewat cara-cara konvensional. Kita bisa mulai dari hal sederhana dari busana, dari cara kita bercerita, dari keberanian tampil dan berbagi," ucap Candra.
Sementara itu Iratanti Syamsul Aulia Rahman, Ketua Dekranasda Cilacap mengatakan, acara ini menyentuh dua hal penting yakni rasa bangga dan kolaborasi.
"Saya bangga melihat anak-anak muda Cilacap tampil begitu percaya diri dengan batik buatan daerahnya sendiri. Tapi lebih dari itu, saya ingin agar potensi ini bisa dirangkul dan dikembangkan bersama oleh semua pihak, dari pemerintah, pelaku UMKM, sampai seniman," tuturnya.
Ia juga berharap agar ke depan, kolaborasi lintas sektor seperti ini bisa menjadi fondasi pengembangan ekonomi kreatif yang lebih luas di Cilacap. (ray)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

