Korban KPRI NEU RSUD Banyumas Gelar Doa Bersama
Secarik kertas mewakili suara pada korban KPRI Nyinau Ekonomi NEU RSUD Banyumas, Jum'at (1/8) di halaman gedung Toko KN.-FIJRI RAHMAWATI/RADARMAS-
BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID - Korban KPRI Nyinau Ekonomi Utomo (NEU) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banyumas menggelar kegiatan do'a bersama dan sarasehan di halaman gedung Toko KN, Jum'at (1/8) siang.
"Dalam rangka mengenang tahun ke dua perjuangan anggota KPRI NEU RSUD Banyumas," kata ketua komunitas korban, DW, di lokasi.
Acara didahului dengan pembagian snack boks. Di dalamnya juga diselipkan secarik kertas berisi sekelumit kisah.
'Perjuangan anggota NEU itu bukan sekedar tentang nilai rupiah, tetapi memperjuangkan keadilan dan kebenaran, bukan sekedar pembenaran. Uang SHR dan tabungan itu bukan modal usaha, jadi harus dikembalikan.
BACA JUGA:Eks General Manager KPRI NEU RSUD Banyumas Menerima Vonis
"Korban masih kecewa, uang yang seharusnya untuk biaya pendidikan anak dan ada yang untuk ibadah ke tanah suci, tidak ada kepastian kembali," sambung DW.
Mengenang tahun ke dua perjuangan anggota KPRI NEU RSUD Banyumas juga pengingat. Bahwa koperasi sebagai organisasi resmi hingga hari ini tidak jelas pengelolaannya. Selama dua tahun terakhir disebut DW tidak menyelenggarakan Rapat Anggota Tahunan (RAT).
Selain itu, korban kecewa atas tindak lanjut aparat penegak hukum dalam memproses laporan terkait simpanan hari raya yang tidak dibayarkan ke anggota. Sampai dua tahun berlalu mandeg.
"Hari ini kita para korban do'a bersama, gendu-gendu rasa," tandas DW.
SHR anggota KPRI NEU RSUD Banyumas senilai total Rp 3,6 miliar belum terdapat titik terang untuk dibayarkan oleh pengurus. (fij)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


