Pedangdut Ikke Nurjanah membuktikan kelasnya. Dirinya bukan lagi sebatas penyanyi, tapi juga delegasi atau perwakilan Indonesia di mata dunia.
Musik dangdut yang digelutinya sejak 1998 membawa Ikke Nurjanah cukup punya pamor di Amerika Serikat. Untuk ke-2 kalinya, pertama 2009, Ikke menyambangi negeri itu dalam rangka tur bertajuk 'America Seduced by Dangdut 2016'.
Selama 15 hari, mulai dari 1-15 September, Ikke akan melakukan serangkaian aktivitas selain tampil bernyanyi. Apa saja?
"Ada acara bedah buku saya, 'Diary Dangdut Ikke Nurjanah' di Library of Congress, Washington D.C. Itu perpustakaan dari tahun 1800. Terus di Smithsonian Folksway, bagian dari Museum Smithsonian yang khusus melestarikan lagu-lagu etnik dari seluruh dunia," cerita pelantun 'Terlena' itu dalam jumpa pers di Kawasan Wijaya, Jakarta Selatan, Kamis (18/8/2016).
"Saya juga akan presentasi, semacam jadi dosen tamu di University of Pittsburgh. Sementara ini mereka minta saya menyiapkan soal sejarah musik dangdut serta kolaborasi dangdut dan musik lainnya. Sebetulnya ini sama dengan yang saya lakukan di 2009, hanya beda angkatan kelasnya," terang pedangdut 42 tahun itu lagi.
"Nanti saya didampingi juga oleh Professor Andrew Weintraub. Dia pengajar di Departemen Musik Etnik di University of Pittsburgh," sambungnya lagi.
Untuk soal manggung, pedangdut yang meraih tiga gelar berturut-turut 'Penyanyi Dangdut Wanita Terbaik' AMI, 1997, 1998 dan 1999 itu akan berkeliling. Washington D.C, Philadelphia, Pittsburgh dan New York City adalah tujuannya.
"Untuk di New York, saya akan coba ngamen di Times Square dengan pengamen jalanan setempat. Saya rasa ini adalah bentuk sosialisasi yang simpel, tapi langsung mengena," kata Ikke lagi.
'America Seduced by Dangdut 2016' digagas oleh Sireedee Entertainment. Promotor yang juga sebelumnya pernah membawa GIGI, Slank, White Shoes and The Couples Company serta Padi beraksi di negeri Paman Sam.