RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Kemarahan adalah emosi yang normal dan sehat yang dialami oleh orang dewasa dan anak-anak. Namun, banyak anak yang kesulitan memahami perbedaan antara perasaan marah dan perilaku agresif.
Jika anak-anak tidak tahu cara mengendalikan emosinya, kemarahan yang mereka alami dapat dengan cepat berubah menjadi pembangkangan, penghinaan, dan agresi. Jika agresi berkembang di masa kanak-kanak, hal ini dapat menimbulkan masalah di kemudian hari jika pertengkaran seperti pertengkaran menjadi tidak terkendali.
Hal ini terkait dengan masalah akademis, pengucilan teman sebaya, dan kesehatan mental yang buruk.
Cara Mendidik Anak Agar Tidak Mudah Marah
BACA JUGA:Cara Orang Tua Menghadapi Anak yang Sudah Remaja dan Mulai Tertarik dengan Lawan Jenis
BACA JUGA:Cara Menghadapi Toxic Parenting Bagi Anak
1. Membedakan Antara Emosi dan Tindakan
Ajari anak mengenali emosi untuk menghindari perilaku agresif pada anak, karena ketika anak sudah mampu mengenali emosi, ia cenderung lupa mengungkapkannya secara verbal. Orang tua dapat mengajari anak-anaknya bahwa barah boleh saja, tetapi tidak boleh memukul. Dengan cara ini, orang tua dapat membantu anak mengendalikan perilakunya ketika sedang marah.
2. Ajari Mengelola Kemarahan
Cara terbaik untuk mengajari anak tentang mengelola amarah adalah dengan menunjukkan kepada mereka bagaimana orang tua Anda menangani emosi Anda saat Anda marah. Jika orang tua mudah kesal dan mengamuk saat marah, kemungkinan besar anak juga akan melakukan hal yang sama.
BACA JUGA:Tips Parenting yang Tepat untuk Anak Introvert
BACA JUGA:Parenting untuk Anak Ekstrovert
3. Menetapkan Aturan Marah
Buatlah peraturan rumah tertulis yang memberikan solusi ketika anak Anda sedang kesal. Hal ini mencakup area seperti agresi fisik, pemanggilan nama baik, dan perusakan properti, dan mengajarkan anak-anak bahwa mereka tidak boleh melempar barang, merusak barang, atau menyerang secara verbal atau fisik ketika marah, sehingga hal tersebut dapat dimengerti.
4. Berikan Konsekuensi