PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Harga komoditas sembako di Kabupaten Purbalingga kembali merangkak naik. Salah satunya terjadi pada komoditas sembako beras di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Purbalingga.
Fungsional Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) kabupaten Purbalingga Martha Dwi Budiarti mengatakan, kenaikan harga terjadi pada komoditas beras IR.
"Harga beras IR 64 premium saat ini dijual Rp 16.500 per kilogram dan beras IR 64 medium dijual Rp 15.800 per kilogram," katanya kepada Radarmas, Kamis, 15 Februari 2024.
Dia menjelaskan, sebelumnya harga IR Premium dijual Rp 15.300 per kilogram. Sehingga ada kenaikan harga Rp 1.200 per kilogram.
BACA JUGA:Harga Beras Naik, Pemkab Prioritas Pantau Dua Pasar Di Banyumas
BACA JUGA:Harga Beras Diprediksi Baru Turun Mei
Sedangkan, harga beras IR medium sebelumnya dijual Rp 14.300 per kilogram. Sehingga, ada kenaikan harga Rp 1.500 per kilogram untuk komoditas beras jenis ini.
Dia menyebutkan, kenaikan harga komoditas beras ini terus menerus naik, karena faktor cuaca dan stok yang berkurang di pasaran. Serta, belum masuk musim panen raya beras.
Meski, demikian pihaknya menjamin, stok beras di pasaran yang ada di Kabupaten Purbalingga aman. Sebab, stok masih mencukupi kebutuhan masyarakat.
Terus naiknya harga beras di pasaran tersebut, dikeluhkan oleh sejumlah warga. Diantaranya dikeluhkan oleh Prima, warga Kecamatan Purbalingga.
BACA JUGA:Harga Beras di Cilacap Masih Tinggi
BACA JUGA:Harga Beras di Purbalingga Terus Merangkak Naik, Harga Cabai Semakin Pedas
Naiknya harga beras yang terus menerus tersebut, membuat pengeluaran rumah tangga untuk kebutuhan dapur terus naik. Sebab, beras merupakan komoditas utama untuk makan sehari-hari keluarganya.
"Saya kaget, setiap membeli beras di warung harganya terus naik," keluhnya.
Diketahui, kenaikan barga komoditas beras terjadi mulai pada tanggal 29 Januari 2024 lalu.
Harga beras IR 64 jenis kw premium semula Rp 15 ribu per kilogram menjadi Rp 15.300 per kilogram. Sedangkan, beras Ir 64 jenis kw medium semula Rp 13.800 per kilogram, kini dijual menjadi Rp 14.300 per kilogram. (tya)