CILACAP, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Sebanyak 152 kasus kebakaran di Kabupaten Cilacap terjadi sejak awal tahun 2023 hingga Desember 2023. Dari jumlah tersebut, 89 persen terjadi di area pemukiman.
Kepala UPT Damkar Cilacap, Supriyadi mengatakan, dalam melakukan pemadaman masih banyak kendala yang dihadapi petugas Damkar.
"Kendala yang dihadapi saat melakukan pemadaman itu, kondisi jalan, dan lalu lintas. Seperti masih ada gapura jalan yang ada palangnya. Kemudian ketidakpahaman masyarakat dalam pelaporan serta terbatasnya sumber air," ujarnya.
Dikatakan, berdasarkan evaluasi kasus kebakaran lebih pada tingkat kesadaran masyarakat. Secara garis besar kasus kebakaran berasal dari pemukiman, bangunan dan lahan.
BACA JUGA:Jumlah Pendaftar PTPS di Cilacap Belum Memenuhi Kuota
BACA JUGA:11 Kepala Dinas di Lingkup Pemkab Cilacap Akan Dirotasi
"Kebakaran akibat korsleting listrik ada 61 kasus, tungku atau gas ada 39 kasus, rokok dan korekapi ada 36 kasus dan karena kelalaian manusia ada 16 kasus," ujar Supriyadi.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk lebih sadar pada pencegahan akan jaringan listrik yang sudah tua untuk supaya direkondisi, dan dievaluasi. Terutama memperhatikan instalasi kelistrikan dan menggunakan peralatan yang sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI).
"Untuk kerugian selama terjadi kasus kebakaran, ada 143 bangunan yang rusak. Kerugian material kurang lebih Rp 4,13 miliar," ujar Supriyadi.
Jika terjadi kebakaran dan tidak bisa diproteksi sendiri oleh masyarakat, lanjut Supriyadi, masyarakat diminta untuk segera menghubungi UPT Damkar Cilacap melalui nomor 113 maupun melalui aplikasi SATKARTARU SIAP. (ray)