Kelebihan pola asuh ini adalah membuat anak lebih mandiri dan mampu menyelesaikan masalahnya sendiri. Di sisi lain, dampak negatif dari pola asuh ini adalah anak tidak mengikuti aturan sehingga tidak memiliki kendali atas dirinya sendiri.
3. Pola Asuh Authoritative
BACA JUGA:9 Tips Parenting Mendukung Perkembangan Anak Tunagrahita
BACA JUGA:Mengenal Parenting Authoritarian dan Dampaknya Bagi Anak
Pola asuh authoritative adalah sedikit kombinasi antara pola asuh otoriter dan pola asuh permisif. Pada pola asuh ini, orang tua kerap mendisiplinkan anak dengan peraturan yang jelas namun kerap kali orang tua tetap mengajak anak berkomunikasi.
Pola asuh ini drekomendaiskan oleh para ahli karena merupakan penggabungan yang tepat antara rasa sayang dan kontrol dari orang tua untuk anak. Tujuan utama dari pola asuh ini adalah bagaimana mendidik anak dengan tegas, tapi juga suportif dan membuka ruang diskusi dengan anak dan bertujuan agar anak menjadi pribadi yang bertanggung jawab, kooperatif, dan mandiri.
4. Pola Asuh Uninvolved
Pola asuh ini terjadi ketika orang tua kurang perhatian dan disiplin terhadap anaknya. Orang tua dengan pola asuh uninvolved ini biasanya tidak menyadari bagaimana perkembangan anaknya.
Selain itu, anak yang dibesarkan dengan pola asuh seperti ini cenderung kurang mendapat bimbingan, petunjuk, dan perhatian dari orang tuanya. Keterlibatan orang tua dalam membesarkan anak dapat mempengaruhi hal-hal tertentu.
Misalnya orang tua yang menderita gangguan jiwa, menyalahgunakan zat tertentu, atau mempunyai masalah lain. Tentu saja, tidak adanya peran orang tua pada masa pertumbuhan anak akan mempengaruhi perilaku anak di masa depan yang berdampak pada anak menjadi agresif, kurang ajar, depresi, dan sulit mengendalikan emosi.
Itulah dia penjelasan mengenai tipe-tipe parenting serta pengaruhnya pada anak. Semoga bermanfaat ! (fah)