Pusat Jantung dr Soetomo Beroperasi Tahun Ini

Jumat 08-01-2016,13:04 WIB

[caption id="attachment_94362" align="aligncenter" width="500"] OPTIMISTIS: Gedung PPJT yang dibangun sejak 2010 itu dapat digunakan akhir tahun ini. Pembangunan tinggal menyisakan interior gedung[/caption] SURABAYA – Bentuk Gedung Pusat Pelayanan Jantung Terpadu (PPJT) RSUD dr Soetomo sudah terlihat. Meski belum sepenuhnya selesai dibangun, setidaknya gedung lima lantai itu kini telah memiliki dinding. Pemandangan tersebut kontras bila dibandingkan dengan tahun lalu. Direktur RSUD dr Soetomo dr Harsono optimistis gedung yang dibangun sejak 2010 itu dapat digunakan akhir tahun ini. Apalagi, pembangunan tinggal menyisakan interior gedung. ”Akhir tahun ini bisa selesai,” kata mantan bupati Ngawi itu. Untuk membangun gedung yang berada di antara gedung bedah pusat terpadu (GBPT) dan instalasi gawat darurat (IGD) itu, Pemprov Jawa Timur menggelontorkan dana Rp 108 miliar. Setelah fisik selesai dibangun, alat-alat medis bakal dimasukkan. Sebagian menggunakan alat-alat yang kini sudah dipakai. Namun, sejumlah alat kedokteran mutakhir akan ditambahkan. Jika sudah beroperasi, Harsono berharap PPJT menjadi pusat rujukan perawatan jantung di Indonesia bagian timur. Pasien di kawasan Indonesia Timur pun nanti bisa memiliki fasilitas kesehatan seperti rumah-rumah sakit di Jakarta. ”Selama ini banyak pasien jantung yang lari ke RS Jantung Harapan Kita di Jakarta,” tuturnya. Selain membangun pusat jantung, RSUD dr Soetomo membangun gedung pusat onkologi (perawatan kanker) dan kidney center (pusat perawatan ginjal). Pusat onkologi mulai dibangun tahun lalu, sedangkan kidney center bakal dibangun tahun ini. Dua gedung berbiaya masing-masing Rp 60 miliar itu diharapkan rampung akhir 2016. Meski membangun gedung pusat onkologi dan kidney center, kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur itu mengakui belum akan melakukan pengadaan alat-alat medis dalam waktu dekat. Alat medis baru akan ditambah menjelang gedung baru beroperasi. Selama ini, RSUD dr Soetomo mengandalkan poli onkologi satu atap (POSA) untuk melayani pasien kanker. Penanganan kemoterapi dilakukan di gedung terpisah. Pusat onkologi yang sedang dibangun diharapkan menjadikan seluruh penanganan kanker, mulai diagnosis hingga pengobatan, bisa dilakukan dalam satu gedung. ”Mulai POSA, kemoterapi, dan terapi lain yang berkaitan dengan kanker akan dipusatkan di gedung baru,” terang Harsono. Kidney center akan digunakan untuk menangani segala penyakit yang berhubungan dengan ginjal, saluran kemih, dan cuci darah atau hemodialisis. Gedungnya bersebelahan dengan instalasi rawat jalan (IRJ). Hingga kemarin, lokasi calon gedung tersebut masih tertutup seng. Selain membangun tiga gedung baru, RSUD dr Soetomo kini sedang meremajakan gedung instalasi rawat jalan. Dana yang digunakan untuk renovasi mencapai Rp 15 miliar. Harsono menjanjikan renovasi IRJ tidak mengganggu pelayanan kesehatan di IRJ. (lyn/c6/noe)

Tags :
Kategori :

Terkait