5 Tes Kesehatan Mental untuk Mencegah Gangguan Kejiwaan

Rabu 27-12-2023,12:12 WIB
Reporter : Alma Meidhita
Editor : Puput Nursetyo

MMPI seringkali digunakan untuk menilai kondisi mental dan menegakkan diagnosis penyakit kejiwaan, seperti skizofrenia, depresi, dan gangguan kecemasan. Tes ini juga sering dipakai dalam konteks hukum, seperti dalam kasus pembelaan hukum atau perebutan hak asuh anak.

3. BDI (Beck Depression Inventory)

Tes kesehatan mental BDI, seperti PHQ-9, bertujuan untuk mengukur tingkat keparahan depresi pada seseorang. Dalam pelaksanaannya, tes ini melibatkan 21 pertanyaan pilihan ganda yang harus dijawab oleh individu yang sedang menjalani tes.

4. STEPI (Schizophrenia Test and Early Psychosis Indicator)

STEPI adalah tes kesehatan mental yang difungsikan untuk mengenali gejala skizofrenia pada seseorang. Proses tes melibatkan jawaban terhadap 17 pertanyaan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dan adanya kecenderungan terhadap halusinasi atau delusi.

5. Yale-Brown Obsessive Compulsive Scale

Tes kesehatan mental Yale-Brown Obsessive Compulsive Scale digunakan untuk mendiagnosis gangguan obsesif kompulsif atau OCD. Dalam proses tes ini, dokter akan menyajikan 10 pertanyaan yang hasilnya akan digunakan untuk menilai tingkat keparahan dan jenis gangguan tersebut.

BACA JUGA:10 Cara Agar Terhindar Dari Mental Illness

BACA JUGA:6 Manfaat Mendengarkan Musik Klasik Bagi Kesehatan Mental dan Kehidupan Sehari-hari

Semua tes kesehatan mental yang disebutkan di atas memiliki tujuan sebagai alat bantu dalam mendiagnosis penyakit kejiwaan. Penting untuk dicatat bahwa untuk memastikan hasil tes tersebut, diperlukan konfirmasi dari dokter atau psikolog yang akan melakukan pemeriksaan medis kejiwaan secara menyeluruh. Pemeriksaan lab atau radiologi mungkin juga direkomendasikan jika dianggap perlu.

Jika seseorang menjalani tes kesehatan mental untuk keperluan khusus dan hasilnya mengindikasikan masalah kejiwaan tertentu, sangat disarankan untuk mengonfirmasi temuan tersebut dan berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater. Psikiater dapat memberikan penanganan khusus jika diperlukan berdasarkan hasil tes dan evaluasi kondisi mental secara menyeluruh. (amp/*)

Kategori :