RADARBANYUMASDISWAY.ID-Ciptakan perwujudan dan keakraban global serta Implementasi Tritaga Bangun Bahasa, Negara yang dikenal juga dengan sebutan Negeri Sakura ini sebanyak 36 warga turut mengikuti lomba pidato bahasa Indonesia tepatnya di Kanada of Foreign Studies (KUIS).
Karena keramahan dan juga sikap menyenangkan yang dimiliki warga Indonesia dalam pergaulan menjadi pesona Nusantara yang menjadi salah satu topik pidato yang dilombakan.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan
(Ardikbud) KBRI Tokyo dalam sambutan pembuka lomba, Yusli Wardianto menyampaikan bahwa memang bahasa Indonesia sudah ditetapkan sebagai bahasa resmi pada saat Sidang Umum UNESCO yang ke 10. "Acara ini diharapkan bisa menjadi pemerkuat tali hubungan kedua negara dan sekaligus menjadi perantara dalam membuanakan bahasa Indonesia yang merupakan amanat dalam Undang-undang Nomor 24 Tahun 2009, Penetapan tersebut memantik semangat lomba yang diselenggarakan di KUS kini",
Kemudian ia menyampaikan apresiasi kepada Kanada University of Foreign Studies yang mempromosikan kebudayaan Nusantara dalam bentuk pagelaran gamelan dan drama khas Indonesia, Termasuk konsisten menggelar loma pidato bahasa Indonesia.
BACA JUGA:Bank Mandiri Salurkan Bantuan Pendidikan Kemenag dan Kemendikbudristek, serta Kartu Tani Kementan
BACA JUGA:Hadapi Visitasi FIBAA Jerman, PBI UMP Berhasil Raih Dana Hibah dari Kemendikbud Ristek
"Penyelenggaraan lomba pada tahun ini tak hanya bisa meningkatkan semangat dan motivasi belajar para mahasiswa terhadap bahasa Indonesia, Akan tetapi juga bisa memperkuat pemahaman mereka terhadap Indonesia dan masyarakatnya",
"Dari pada itu, Kami juga mendorong supaya mahasiswa bisa mendapatkan wawasan luas yang baru dan juga memperkaya perspektif mengenai Indonesia sehingga dapat dengan mudah berinteraksi dengan baik di dunia Internasional" tuturnya.
Lomba pidato yang diselenggarakan pada tahun ini memiliki empat kategori peserta yang berdasar pada durasi peserta dalam hal memperlajari bahasa Indonesia dan juga pengalaman mereka yang pernah turut berkunjung ke wilayah Nusantara. Terdapat pula peserta yang meraih juara umum dan memperoleh hadiah utama yang berupa tiket pulang-pergi Tokyo-Jakarta Pesawat Garuda yaitu Watanabe Mayu.
Dalam pidatonya, Mayu menceritakan pengalamannya berkunjung ke Indonesia saat Hari Raya Idul Fitri yang membuatnya sadar betapa tolerannya Indonesia terhadap keberagaman, ia juga mengagumi sikap terbuka warga Indonesia terhadap warga dari negara lain.
BACA JUGA:Dindikbud Purbalingga Belum Terima Juknis PPDB dari Kemendikbud Ristek
BACA JUGA: Ada Rp 14 Triliun di Kemendikbudristek, Pemda Diminta Ajukan Kebutuhan PPPK Secara Optimal
Mayu mengaku sangat terbantu oleh kebaikan hari dan keramahtamahan orang Indonesia yang ia temui, dan ia juga tidak ragu untuk membandingkan kebudayaan bertamu orang Jepang dan orang Indonesia.