RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Sebagai salah satu negara tropis terbesar di dunia, Indonesia dipenuhi oleh berbagai varietas sumber daya alam yang unggul. Selain beragam flora dan fauna, keberagaman jenis kayu juga dapat digunakan sebagai bahan untuk furnitur maupun konstruksi rumah, baik rumah biasa maupun rumah adat. Lebih menariknya lagi, berbagai jenis kayu dari Indonesia telah meraih ketenaran di seluruh dunia!
Salah satu kayu yang sering diminati dalam pasar ekspor internasional adalah kayu eboni Sulawesi, yang juga dikenal sebagai eboni Makasar. Jenis kayu ini memiliki sejumlah keunggulan yang menakjubkan. Mari kita eksplorasi enam fakta kayu eboni asal Sulawesi berikut!
1. Asal Mula Kayu Eboni
Fakta kayu eboni yang pertama yaitu kayu ini berasal Sulawesi. Dikenal juga dengan sebutan black ebony atau Makassar ebony, kayu eboni memiliki nama ilmiah Diospyros Celebica. Jenis kayu eboni ini berbentuk pohon berbunga yang tersebar luas di pulau Sulawesi, Indonesia.
Eboni Makasar merujuk pada titik pelabuhan utama di pulau Sulawesi, hal ini menambahkan aspek sejarah pada namanya. Daerah alami penyebaran kayu eboni dan kontribusinya sebagai penyumbang utama ekspor terletak di wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, dan Gorontalo. Adapun wilayah ekspornya mencakup sejumlah titik di luar negeri, khususnya di Jepang dan negara-negara Eropa.
BACA JUGA:Cara Mudah Mencegah Kayu Dimakan Rayap
BACA JUGA:Keindahan Rumah Kayu Minimalis, Pilihan Populer Rumah Modern
2. Karakteristik Kayu Eboni
Fakta kayu eboni yang berikutnya adalah karakteristik kayunya ditandai oleh warna tak beraturan dengan guratan dan bercak acak. Warna dominan meliputi nuansa cokelat kemerah-merahan dan hitam, sering kali dalam bentuk strip yang lebar.
Teksturnya yang halus dengan serat kayu yang lurus atau sedikit berpadu memberikan kesan alami pada kayu eboni. Permukaannya terasa halus dan sempurna tanpa perlu banyak polesan mesin atau sentuhan tangan.
Pohon kayu eboni dapat tumbuh setinggi 20-40 meter dengan diameter mencapai 100 cm. Sebagai pohon berbunga, kayu eboni juga menghasilkan biji eboni yang umumnya dipanen dengan cara memanjat. Jika dirawat dengan baik, pohon kayu eboni dapat hidup hingga 100 tahun.
3. Si Langka yang Terus Diburu