CILACAP, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Kabupaten Cilacap mengalami inflasi sebesar 0,42 persen pada bulan November 2023. Hal ini diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Cilacap, Isnaini.
Dikatakan Isnaini, inflasi tersebut didorong oleh kelompok makanan, minuman, tembakau dan lainnya.
"Lima komoditas penyumbang inflasi yakni cabai rawit dimana mengalami inflansi sebesar 0,16 persen, cabai merah sebesar 0,12 persen, telur ayam ras sebesar 0,05 persen, bawang merah sebesar 0,05 persen dan gula pasir sebesar 0,03 persen," katanya, Senin (4/12/2023).
Isnaini mengatakan, saat ini harga bumbu dapur di pasar tradisional di Kabupaten Cilacap masih mengalami kenaikan. Kondisi ini sudah terjadi sejak beberapa bulan lalu.
BACA JUGA:Harga Kepokmas Naik, Cilacap Alami Inflasi di Bulan Oktober 2023
"Kemarau banyak yang gagal panen. Kemudian beberapa komoditas banyak permintaan sehingga harga mengikuti, ikut naik. Seperti harga gula secara internasional memang sedang tinggi, sehingga mempengaruhi harga dunia," ujarnya.
Dikatakan Isnaini, jika melihat di tiga tahun terkahir, inflasi pada bulan November 2023 ini merupakan yang tertinggi. Pihaknya mengingatkan sejumlah stakeholder untuk memperhatikan kondisi tersebut sehingga dampak inflasi bisa terkendali di Kabupaten Cilacap.
"Memang bisanya di dua bulan terakhir November, Desember inflansi naik. Ini yang perlu diperhatikan stakeholder supaya inflansi di Cilacap bisa terkendali," ujarnya.
Pihaknya berharap, inflansi di Kabupaten Cilacap dapat dikendalikan. Untuk itu pemerintah dapat membuat kebijakan untuk yang diperlukan agar berdampak bagi masyarakat. (ray)