3. Level Siaga (Level III)
Level siaga menunjukkan bahwa gunung berapi sedang dalam kondisi sangat aktif dan berpotensi meletus. Tanda-tanda seperti peningkatan aktivitas seismik, pelepasan gas yang signifikan, atau perubahan bentuk topografi gunung dapat menjadi indikator.
Pada level ini, evakuasi masyarakat di sekitar gunung berapi biasanya dilaksanakan sebagai tindakan pencegahan.
BACA JUGA:Wisata Alam Kopeng Gunungsari Semarang
BACA JUGA:Berikut Deretan Hotel Terbaik di Gunung Kidul 2023
4. Level Awas (Level IV)
Level awas mencirikan situasi yang sangat kritis, di mana gunung berapi dinyatakan siap meletus setiap saat. Deteksi aktivitas seismik yang kuat, pelepasan gas yang intens, atau perubahan dramatis pada bentuk gunung berapi dapat menjadi dasar peningkatan ke level awas.
Pada tingkat ini, evakuasi wilayah-wilayah terdekat menjadi prioritas utama, dan masyarakat diimbau untuk meninggalkan daerah tersebut secepat mungkin.
5. Level Bahaya (Level V)
Level ini merupakan tingkat tertinggi dalam sistem penilaian gunung berapi dan menunjukkan bahwa gunung berapi telah meletus atau sedang meletus.
Status ini mencakup periode selama atau setelah letusan dan memberikan peringatan kepada masyarakat untuk menjauh dari daerah yang terkena dampak letusan, seperti aliran lava, awan panas, dan hujan abu vulkanik.
Sekarang kalian sudah paham mengenai penyebab gunung meletus dan arti status gunung berapi sehingga menjadi tahu harus bagaimana ketika terjadi hal yang tak diinginkan. (okt)