16 ODGJ Asal Bandung Masih Butuh Penanganan dan Dirawat di Panti Tanbihul Ghofilin, Ini Langkah Dinsos Cilacap

Senin 04-12-2023,11:00 WIB
Reporter : Julius Purnomo
Editor : Susi Dwi Apriani

CILACAP, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Dinas Sosial Kabupaten Cilacap segera melakukan assesment terhadap Panti Tanbihul Ghofilin Desa Kalisabuk, Kecamatan Kesugihan, paska viralnya video pimpinan panti tersebut yang meminta bantuan terkait Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) asal Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat.

Kepala Dinsos Cilacap Arida Puji Astuti melalui Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Sugandhi Setyabudi mengatakan, pihaknya segera menuju ke lokasi setelah berkoordinasi dengan Kementerian Sosial.

"Kita kemarin sudah menuju ke sana. Pada awalnya terdapat 40 ODGJ asal Kabupaten Bandung dan sekarang tinggal 16 orang. Beberapa sudah diambil oleh keluarga masing- masing," katanya, Senin (4/12/2023).

Namun hingga saat ini, pihak Satgantar yang merupakan relawan bentukan Dinas Sosial Kabupaten Bandung tidak pernah memberikan bantuan sedikitpun. Padahal Satgantar meminta uang untuk perawatan para ODGJ kepada keluarga masing-masing.

BACA JUGA:Miris, 40 ODGJ Asal Bandung Tak Dipenuhi Biaya Hidup Saat Dirawat di Panti Tanbihul Ghofilin Cilacap

BACA JUGA:Kasus Kebakaran di Cilacap Meningkat, Ada 135 Kasus hingga November 2023

"Pimpinan Panti berkomunikasi dengan salah satu keluarga yang mengaku dimintai uang tapi tidak pernah sampai ke Panti. Hal tersebut yang mendasari Pak Jasono membuat video yang akhirnya viral itu," lanjut Sugandhi.

Bahkan pada bulan November lalu, pihak Dinas Sosial Kabupaten Bandung datang ke Panti untuk menginformasikan bahwa Satgantar sudah dibubarkan dan berjanji akan menyelesaikan permasalahan ODGJ tersebut.

"Namun hingga saat ini, hal tersebut tidak terealisasi. Sehingga membuat pemilik panti kecewa," terangnya.

Kemudian langkah selanjutnya, Dinsos akan berkoordinasi dengan Puskesmas Kesugihan untuk pengecekan kesehatan para ODGJ tersebut, serta berkoordinasi dengan Disdukcapil untuk pengecekan biometri.

"Kalau pemeriksaan kesehatan biasanya kita rutin. Di panti ada 2 orang yang akan dilakukan perawatan lebih lanjut atas rekomendasi Kemensos. Selain itu kita minta Disdukcapil mengecek Biometri mereka agar diketahui asal-usulnya," pungkasnya. (jul)

 

Kategori :