PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Setelah munculnya penyakit Malaria di Desa Ketanda Kecamatan Sumpiuh bulan lalu, bulan ini tim dari Dinkes Kesehatan Banyumas dan provinsi beserta Puskesmas Rawalo menindaklanjuti munculnya penyakit Kaki Gajah yang menjangkiti warga dua desa di Kecamatan Rawalo.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Banyumas, Sito Hatmoko SKM MKes mengatakan, terkait informasi munculnya penyakit di wilayah Kecamatan Rawalo bukanlah Malaria melainkan penyakit Filariasis atau Kaki Gajah. Di daerah Rawalo sendiri sepengetahuannya sudah lama ada Filariasis.
"Kaki gajah ditandai dengan pembengkakan tungkai akibat infeksi cacing jenis Filaria. Cacing Filaria menyerang pembuluh getah bening dan ditularkan melalui gigitan nyamuk," katanya pada Radarmas, Jumat (1/12/2023).
Sito menjelaskan, atas laporan munculnya penyakit Kaki Gajah di wilayah Kecamatan Rawalo pekan ini, pihaknya bersama tim gabungan dari provinsi, Puskesmas Rawalo, Laboratorium dan Kesehatan Daerah (Labkesda) Banyumas telah melakukan pengambilan sampel darah kepada orang-orang yang terdekat dengan penderita penyakit Kaki Gajah pada Kamis (30/11) malam.
BACA JUGA:Diusulkan Bus Trans Jateng Trayek Ajibarang-Cilacap Via Wangon
BACA JUGA:Tingkat Kehadiran Calon Jemaah Haji Banyumas untuk Pembuatan Paspor Naik
"Dari bidang P2P yang langsung ke lokasi Sub Koordinator Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular," terang dia.
Sub Koordinator Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Banyumas, Arif Burhanudin SKM MPH mengatakan, total ada 31 warga dari Desa Rawalo dan Banjarparakan Kecamatan Rawalo yang sampel darahnya diambil untuk uji laboratorium di Yogyakarta terkait penyakit Kaki Gajah.
Ke-31 warga yang diambil sampel darahnya merupakan orang-orang yang terdekat dengan penderita penyakit Kaki Gajah yang dilaporkan dan semua dalam keadaan sehat. "Yang positif Kaki Gajah dua orang," pungkasnya. (yda)