5 Alasan Mengapa Gen Z Sulit Membeli Rumah

Kamis 16-11-2023,19:45 WIB
Reporter : Dhani Dwi
Editor : Laily Media Yuliana

Hal ini menjadi salah satu faktor yang menyulitkan generasi ini untuk merencanakan keuangan mereka secara efektif, karena bea dan pajak yang signifikan dapat memerlukan pengalokasian anggaran yang besar dalam jangka panjang.

3. Pekerjaan yang Tidak Stabil

Pekerjaan yang tidak stabil menjadi kendala penting bagi Generasi Z dalam meraih kepemilikan rumah. Banyak dari mereka menghadapi ketidakpastian dalam karir mereka, dengan kontrak sementara atau pekerjaan lepas yang umum.

BACA JUGA:KPR BRI Tawarkan Bunga Menarik dan Bebas Ribet

BACA JUGA:KPR BRI Tawarkan Bunga Menarik dan Bebas Ribet

Keamanan pekerjaan yang rendah membuatnya sulit untuk mengambil tanggung jawab jangka panjang seperti cicilan hipotek. Ini mempengaruhi kemampuan mereka untuk menunjukkan stabilitas finansial yang diperlukan untuk mendapatkan persetujuan hipotek dan mengatasi tantangan kepemilikan rumah.

4. Biaya Hidup yang Tinggi

Biaya hidup yang tinggi, terutama di daerah perkotaan, menjadi faktor yang signifikan dalam kesulitan Generasi Z dalam membeli rumah. Tingginya biaya untuk kebutuhan sehari-hari, seperti transportasi, makanan, dan layanan umum, mengurangi kemampuan mereka untuk menabung atau mengalokasikan dana untuk investasi jangka panjang seperti uang muka rumah. 

Hal ini menciptakan tantangan nyata dalam upaya mereka untuk melakukan pembelian tempat tinggal di pasar perumahan, terutama ketika daya beli mereka harus bersaing dengan biaya hidup yang terus meningkat.

BACA JUGA:Dorong Bisnis KPR, Bank Mandiri Kolaborasi dengan Agung Podomoro Land Gelar Find Your Property with Easy Pay

BACA JUGA:BSI, PP Muhammadiyah, BP Tapera, & Perumnas Berkolaborasi, Maksimalkan Penyaluran KPR Syariah

5. Perubahan Gaya Hidup dan Prioritas

Perubahan gaya hidup dan prioritas Generasi Z juga memainkan peran dalam kesulitan mereka dalam membeli rumah. Beberapa anggota generasi ini mungkin lebih memilih fleksibilitas dan mobilitas daripada komitmen jangka panjang yang melekat pada kepemilikan rumah.

Gaya hidup yang lebih dinamis ini dapat membuat mereka lebih memilih untuk menyewa, mengingat kemampuan untuk berpindah-pindah pekerjaan atau tempat tinggal dengan lebih mudah tanpa keterlibatan kepemilikan rumah. Perubahan nilai dan prioritas ini menciptakan landskap perumahan yang berubah, di mana kepemilikan rumah bukanlah pilihan utama bagi sebagian Generasi Z.

Meskipun Generasi Z menghadapi sejumlah tantangan dalam membeli rumah, perubahan sosial dan ekonomi yang terjadi dapat mendorong inovasi dalam bentuk kepemilikan rumah atau solusi finansial yang lebih fleksibel untuk memenuhi kebutuhan mereka. (dda)

Kategori :