BANYUMAS, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Progres pembangunan parapet Sungai Angin Kelurahan Sumpiuh Kecamatan Sumpiuh tercatat masih kurang 30 persen hingga Rabu (15/11/2023).
"Pekerjaan parapet plus minus tujuh puluh persen. Waktunya sampai akhir Desember," jelas Pengawas Pekerjaan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) Ali Musripin di lokasi.
Terkait dengan tuntutan warga gerumbul Karet terdampak luapan Sungai Angin yang menginginkan percepatan pekerjaan di area pemukiman. Ali menyatakan proyek tetap dilanjutkan setelah debit air sungai surut.
BACA JUGA:Disetujui Parpol, Bawaslu Purbalingga Tak Temukan Pelanggaran Persetujuan Surat Suara
Pekerjaan tersisa melanjutkan konstruksi parapet dan pancang di hulu sungai. Ali menjelaskan mengejar pekerjaan melihat situasi dan kondisi.
"Kalau menambah tenaga kerja juga harus memperhitungkan kondisi cuaca. Kita kejar pekerjaan pancang yang di atas," imbuh Ali.
Sementara itu, untuk mengantisipasi terulang kembali luapan sungai ketika intensitas hujan tinggi. Diagendakan dilakukan penanganan darurat.
BACA JUGA:Masih Tunggu Gembok Siap, Penerapan Sanksi Parkir di Purwokerto Awal Desember
"Arahan dari BPBD, kerja bakti dengan warga membuat tanggul darurat dulu," imbuh Ali.
Proyek pembangunan parapet Sungai Angin menelan anggaran Rp 23 miliar. Warga menilai pekerjaan lamban dan menuntut untuk segera dirampungkan.
"Sudah sekitar satu bulan, pembangunan parapet mandeg, tidak ada yang kerja. Sekarang banjir, kapan selesainya sudah musim hujan," tandas Asep. (fij)