CILACAP, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Masuk dalam wilayah rawan bencana gempa dan tsunami, segala upaya dilakukan untuk meningkatkan mitigasi bencana bagi masyarakat di pesisir. Tak terkecuali di Kabupaten Cilacap.
Kondisi ini menjadi landasan bagi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) melalui Direktorat Bina Potensi menggelar kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Bidang Pencarian dan Pertolongan untuk menggelar pemberdayaan masyarakat.
Kegiatan ini digelar di Desa Karangtawang, Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap sejak Senin (13/11/2023) hingga Rabu (15/11/2023), yang iiikuti oleh 100 warga di seluruh Desa di wilayah Kecamatan Nusawungu. Mereka akan melakukan workshop tentang teknik evakuasi, penyuluhan kerentanan dan ancaman, dan simulasi bencana.
Direktur Bina Potensi Basarnas, Hernanto mengatakan, upaya kesiapsiagaan pencegahan dan pengurangan risiko bencana perlu dilakukan sebagai upaya pencegahan mengingat Kabupaten Cilacap memiliki kondisi rentan bencana gempa bumi dan tsunami.
BACA JUGA:Awal Tahun 2024, Bakal Ada Pabrik Rokok di Majenang, Cilacap
BACA JUGA:Cilacap Mulai Memasuki Musim Pancaroba
"Masyarakat setempat merupakan sumber penting pertama yang tersedia dalam kondisi darurat dan mampu memberikan tanggapan cepat sebelum bantuan tiba. Sehingga upaya mengembangkan kemandirian masyarakat dalam menghadapi kondisi darurat sangatlah penting," katanya, Selasa (14/11/2023).
Sementara itu Kepala Desa Karangtawang Sutarno mengatakan, Desa Karangtawang berada dekat dengan pesisir selatan. Sehingga sangat rentan terhadap ancaman gelombang tsunami.
Dengan kegiatan tersebut, dikatakan Sutarno, dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat terutama dalam mitigasi bencana gempa dan tsunami.
"Saat ini peta jalur evakuasi maupun rambu kebencanaan sudah terpasang di beberapa titik rawan bencana. Nantinya kegiatan ini dapat berguna bagi masyarakat di Kecamatan Nusawungu," kata dia. (ray)