"Dengan hotline ini kami juga berharap nanti sosialisasinya masif kepada masyarakat, sehingga kalau nanti ada kejadian-kejadian kekerasan terhadap perempuan dan anak, masyarakat bisa menyampaikan atau sekadar curhat di SAPA 129," katanya.
BACA JUGA:Makin Diminati, Penumpang Trans Jateng Terus Meningkat
BACA JUGA:Pemprov Jateng Terus Monitor TPA Cegah Terjadinya Kebakaran
Sementara itu, Staf Ahli Menteri PPPA Bidang Partisipasi dan Lingkungan Strategis, Titi Eko Rahayu mengatakan, SAPA 129 merupakan contact center pengaduan khusus perempuan dan anak yang dapat diakses oleh masyarakat dengan mudah. Masyarakat dapat melaporkan peristiwa kekerasan yang dilihat atau dialami melalui telepon hotline 129 maupun WhatsApp ke nomor 08111129129
"SAPA 129 diharapkan menjadi solusi bagi masyarakat yang mengalami, melihat atau ingin mengakses informasi seputar kekerasan terhadap perempuan dan anak," kata Titi.
Adanya SAPA 129 di setiap provinsi ini diharapkan dapat mempermudah masyarakat dalam mengakses pelayanan perempuan dan anak. Selain itu, dapat mempercepat penanganan karena pelapor tentu akan terhubung dengan petugas di wilayah masing-masing.
Berdasarkan catatannya, Selama tahun 2022 lalu, SAPA 129 telah menerima aduan sebanyak 2.346 kasus terkait perempuan dan 957 kasus anak. Angka tersebut menunjukkan layanan SAPA 129 disambut baik dan telah dimanfaatkan oleh masyarakat. (*)