CILACAP, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Pemerintah Kabupaten Cilacap terus berusaha membangkitkan pariwisata di Cilacap. Salah satunya mendorong perkembangan desa wisata.
Kepala Disporapar Kabupaten Cilacap, Paiman mengatakan, pihaknya mendorong adanya multiplayer effect dalam pariwisata. Hal ini dikarenakan pihaknya tidak dapat mengandalkan patokan dari Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Kita dorong multiplayer effectnya. Ada tamu ke Cilacap, datang, hotel penuh, jajan dan membeli cindramata asli Cilacap. Kita dorong ekonomi kreatif. Dari situ akan banyak datang ke kita," ujar Paiman.
Kendati demikian, hal itu perlu dukungan dari berbagai pihak termasuk melalui Corporate Social Responsibility (CSR). Pasalnya jika hanya mengandalkan dari dana pemerintah, maka akan kurang.
BACA JUGA:Anggota KPU Kabupaten Cilacap Periode 2023-2028 Resmi Dilantik, Ini Komposisinya
BACA JUGA:Kasus Kekerasan Anak di Cilacap Capai 108 Kasus
"Target awal kita hanya 10 desa wisata, namun hingga saat ini sudah 30. Kita berupaya untuk meningkatkan kapasitas SDM maupun upaya pengembangan desa wisata tersebut," ujarnya.
Disisi lain, satu-satunya desa wisata berkembang di Kabupaten Cilacap yakni Karangbanar Jetis, Nusawungu, terus berinovasi membangun sarana prasarana.
"Melalui Kampung Nelayan Maju, kita bangun untuk membangkitkan perekonomian di Desa Jetis," kata Kepala Desa Jetis, Muharno.
Muharno mengatakan, terdapat paket wisata di desa wisata Jetis. Dengan sejumlah fasilitas tiket, berupa pelampung, asuransi, pemandu, dan hiburan lainnya.
"Pengunjung akan diajak untuk melihat dan menikmati produk unggulan di Jetis. Pengembangan tersebut akan dijadikan destinasi wisata UMKM," kata Muharno. (ray)