2. aparan cairan tubuh atau darah dari hewan buruan juga merupakan risiko penularan. Terlebih lagi, penggunaan produk hewan, terutama daging, harus diperhatikan dengan seksama. Pastikan produk hewan yang dikonsumsi berasal dari sumber yang terpercaya dan bebas dari infeksi cacar monyet.
3. Penularan dari manusia ke manusia terjadi melalui kontak langsung dengan luka infeksi, koreng, atau cairan tubuh pengidap cacar monyet. Penggunaan bersama barang-barang pribadi dengan pengidap cacar monyet, seperti handuk atau alat makan, juga merupakan salah satu cara penularan yang perlu diwaspadai.
Gejala Cacar Monyet
Cacar monyet, penyakit menular yang disebabkan oleh virus monkeypox, dapat menimbulkan berbagai gejala yang perlu diwaspadai. Gejala awal seringkali mencakup demam, sakit kepala, nyeri otot, nyeri punggung, kelelahan, menggigil, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Ketika penyakit berkembang, ruam akan muncul dan melalui beberapa tahapan:
1. Makula: Lesi berwarna yang masih datar.
2. Papula: Lesi yang terangkat sedikit.
3. Vesikel: Lesi berkembang membentuk benjolan dengan cairan bening di dalamnya.
4. Pustula: Cairan di dalam lesi berubah warna menjadi kekuningan.
BACA JUGA:Duh, IDI Bentuk Tim Satgas Cacar Monyet, WHO Tetapkan Darurat Global
BACA JUGA:Cacar Monyet Bisa Menyebar Melalui Hewan? Ini Kata Ahli dari UGM
Pencegahan Cacar Monyet
1. Hindari Perjalanan ke Daerah Penyebaran
Jika daerah sekitar Anda dilaporkan memiliki kasus cacar monyet, hindarilah perjalanan ke sana untuk mengurangi risiko penularan.
2. Jaga Kebersihan Tangan
Rutin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun merupakan tindakan sederhana namun efektif untuk menghindari penyebaran virus. Jika air mengalir tidak tersedia, gunakan hand sanitizer.
3. Hindari Kontak dengan Hewan Liar