Pembelajaran Tatap Muka SMA/SMK di Banyumas Menunggu Hasil Evaluasi

Sabtu 05-09-2020,10:02 WIB

Yuniarso K Adi, Kasi SMA dan SLB Cabang Dinas Pendidikan Wilayah X Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng PURWOKERTO - Sempat diberitakan sebelumnya rencana Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Banyumas untuk mulai lakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terhadap SD dan SMP. Adapun untuk PTM terhadap SMA/SMK, saat ini masih menunggu hasil evaluasi. Yuniarso K Adi, Kasi SMA dan SLB Cabang Dinas Pendidikan Wilayah X Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng mengungkapkan, terkait PTM terhadap SMA/SMK di Kabupaten Banyumas untuk saat ini belum ada. https://radarbanyumas.co.id/paska-lampu-hijau-bupati-belajar-tatap-muka-kadindik-sesuai-skb-jam-tatap-muka-dikurangi/ https://radarbanyumas.co.id/manfaatkan-waktu-daring-siswa-kelas-xi-sma-buat-manisan-salak-untuk-beli-kuota/ "Mungkin rencana ada tapi realisasi belum. Dan untuk saat ini Provinsi sudah melakukan ujicoba baru mulai kemarin di tiga Kabupaten yaitu Tegal, Brebes, dan Temanggung. Baru mulai ujicoba bagaimana hasilnya belum tahu. Kesimpulannya yang samplingnya aja belum jadi. Hasilnya seperti apa kita tunggu saja. Tergantung evaluasi," katanya kepada Radarbanyumas.co.id, Jumat (4/9). Dimana untuk prosedurnya, jika PTM ingin digelar di SMA/SMK, pihaknya menerangkan, pihak sekolah harus membuat ijin terlebih dahulu. "Alurnya ijin kami dulu, lalu kami telaah layak atau tidaknya, kalau layak baru kita ijin ke Pak Bupati, Bupati baru ke Gubernur, jadi tidak langsung semua sekolah akan buka. Prosedurnya seperti itu," terangnya. Menanggapi terkait keluhan-keluhan orang tua soal pembelajaran daring. Iapun menjelaskan, keluhan tersebut muncul disebabkan guru tidak mampu membuat pembelajaran daring lebih menarik. "Keluhan itu karena gurunya tidak tahu cara ngajar daring, kalau gurunya bisa membuat pelajaran daring itu menarik tidak mungkin orang tua dan anak didik bingung," jelasnya. Masalah pembeli kuotapun, Ia tegaskan, dikarenakan sudah adanya bantuan Pemerintah sehingga tidak ada lagi alasan untuk tidak punya kuota. "Masalah kuota juga, Pemerintahkan sudah mengantisipasi dari anggaran sekolah bos boleh, artinya tidak ada lagi alasan tidak punya kuota," tambahnya. Apalagi menurutnya, untuk SMA tanpa adanya PTMpun, proses pembelajaran bisa dilaksanakan lancar dengan daring. "Karena sebenarnya SMA dengan cara daringpun bisa," imbuhnya. Sementara itu, untuk mendorong kompetensi guru agar lebih menarik dalam mengajar anak didiknya. Pihaknya menuturkan, untuk saat ini diadakan berbagai macam pelatihan. "Nah yang kita dorong sekarang ini dengan Dana BOS kita mendorong pelatihan guru yang banyak untuk mendorong kompetensi, supaya guru bisa lebih menarik ngajarnya. Karena sampai kapan kita tidak tahukan. Dengan pelatihan pnggunanaan platform, penggunaan aplikasi, penggunaan media, dan penggunanaan tata kelola belajarnya, karena belum tentu semua sekolah mampu melaksanakan itu," tuturnya. (win)

Tags :
Kategori :

Terkait