Sementara Kuntulan Brebes dan Banyuwangi mungkin memiliki unsur-unsur yang serupa, seperti gerakan tari dan alat musik yang digunakan, Kuntulan Banjarnegara menghadirkan nuansa yang berbeda dan memukau. Berikut Ciri Khas Kuntulan Banjarnegara:
1. Instrumen Rebana
Ciri khas utama Kuntulan Banjarnegara adalah penggunaan instrumen rebana yang dimainkan oleh sesepuh desa. Rebananya, dengan bunyi yang merdu, menciptakan latar musik yang mempesona bagi penonton. Setiap denting rebana membawa pesan tersendiri, menuntun penonton dalam perjalanan spiritual yang mendalam.
2. Pemain Kuntulan yang Mengesankan
Uniknya, dalam Kuntulan Banjarnegara, para pemain adalah laki-laki. Mereka membawakan gerakan-gerakan yang berani dan penuh makna. Keberanian dan kelembutan yang dipancarkan oleh para pemain ini menambah keindahan pertunjukan dan memikat hati para penonton.
3. Pertunjukan Bukan Magis
Berbeda dengan beberapa seni tradisional lainnya, pertunjukan Kuntulan Banjarnegara tidak memiliki elemen magis atau ritual mistis. Sebaliknya, kekuatan Kuntulan Banjarnegara terletak pada keaslian dan keindahan gerakan yang disajikan oleh para pemain.
Pertunjukan ini mengajak penonton untuk memahami dan menghargai keberanian para pemain yang mempertunjukkan seni mereka tanpa embel-embel mistis, menjadikan pengalaman menonton lebih mendalam dan autentik.
BACA JUGA:Sejarah Budaya Cowongan di Cilacap, Ritual Meminta Hujan
BACA JUGA:Budaya Sakral! Kirab Kebo Bule di Keraton Solo, Malam 1 Suro
Pertunjukan Kuntulan Banjarnegara
1. Gigit Meja
Pertunjukan Kuntulan Banjarnegara terdiri dari adegan yang unik dan mengagumkan seperti Gigit Meja. Dalam aksi ini, seorang pemain menunjukkan keberaniannya dengan menggigit meja yang ditumpangi oleh seorang anak.
Gerakan ini, meskipun tampak sederhana, mencerminkan keberanian dan kekuatan yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini mengajarkan penonton tentang pentingnya keberanian dalam menghadapi tantangan, bahkan dalam situasi yang seolah tidak mungkin.
2. Bolang Baling