RADARBNYUMAS.DISWAY.ID - Pecinta sepatu sneakers pasti sudah tidak asing mendengar sneakers bernama Converse. Dengan logo bintangya, telah menjadi salah satu merek terpopuler di dunia selain Nike, Vans, dan Adidas.
Brand Converse dikenal oleh masyarakat dari berbagai dunia atas produk sepatunya yang memberikan rasa nyaman dan menggunakan konsep klasik. Converse dari dulu sampai sekarang masih menjadi favorit masyarakat, mau dari yang tua sampai dari kalangan anak-anak muda, di saat populernya Converse, Converse memulai kisah suksesnya sejak tahun 1908.Awal Mula Sepatu Converse
BACA JUGA:Kisah Michael Jordan, Korban Diskriminasi jadi Legenda Basket! BACA JUGA:2019, Sepatu Roda Punya Jadwal Padat Converse dimulai ketika Mr Marquis Mills Converse mendirikan perusahaan sepa bernama Converse Rubber Shoe Company pada tahun 1908 di Malden, Masschusetts. Saat pertama kemunculannya, Converse menjual semua jenis sepatu yang berbahan dasar karet untuk pria, wanita, hingga anak-anak. Modelnya seperti sepatu Boots, sepatu tennis, dan sepatu hunting yang berbahan dasar kulit. Hingga pada tahun 1910, Converse mampu memproduksi 4000 sepatu setiap harinya. Converse bahkan pernah menjual ban mobil. Debut Converse All Star Beberapa waktu kemudian, Converse berani memulai debutnya di kancah sepatu basket yang disebut Converse All Star. Kurang dari satu dekade setelah Converse berdiri, tepatnya pada thaun 1917, Converse memperkenalkan produk terbarunya adalah Converse All Star Trainer atau yang biasa kita sebut Converse All Star. BACA JUGA:Tiga Atlet Banyumas Raih Juara Umum di Kejurnas Sepatu Roda BACA JUGA:Aguero Putuskan Gantung Sepatu Converse All Star dikenal sebagai sepatu basket dan menghadirkan dengan warna neutral brown dan strip hitam dengan menggunakan berbahan canvas. Pada awal kemunculan Converse All Star di ranah basket, Converse All Star diproduksi yang memfokuskan kenyamanan dan memberikan peforma terbaik ketika digunakan bermain basket. Saat itu model sepatu Converse All Star sangat berbeda sekali dari sepatu basket yang biasa di pasaran, seperti Nike dan Adidas. Model sepatu Converse All Star dirancang dengan beberapa fitur untuk memberikan keunggulan bagi penggunanya. Misalnya, pada awalnya heel patch diletakkan di bagian dalam sepatu, bukan di bagian luar. Dengan tujuan untuk melindungi ankle atau tulang pergelangan kaki dari cidera.
Kemudian di bagian bagian bawah kaki, versi generasi lama memiliki pola motif berlian di bagian outsolenya (which is sama seperti All Star yang kita lihat sekarang), dan kegunaan outsole motif berlian itu untuk menambah cengkaraman yang kuat saat dilapangan, sehinggan pemain dapat leluasa berpindah tempat dengan cepat tanpa takut terpeleset.
Sepatu Converse lebih dulu menguasai pasar sepatu basket sebelum Nike Air Jordan di kancah perbasketan. Bahkan Converse All Star dipakai oleh pebasket ternama seperti Larry Bird dan julius Erving. Converse All Star pun tidak bakal mencapai ketenarannya sampai sekarang jika Converse tidak bekerja sama dengan Chuck Taylor. Lalu siapa sih Chuck Taylor, dan apa kontribusinya terhadap ketenaran Converse All Star? BACA JUGA:6 Wisata Curug di Banyumas yang Wajib Dikunjungi BACA JUGA:Pemilihan Desa Wisata Terfavorit ADWI 2023 Dilakukan Lewat Voting, Pekunden Masuk dalam Nominasi Asal usul nama Chuck Taylor, Pria yang dibalik kesuksesan Converse