Relawan MDMC Sumpiuh menyalurkan air bersih ke Masjid Syuhada yang mengalami krisis terdampak musim kemarau. -Slamet untuk Radarmas-
BANYUMAS, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Terdampak musim kemarau di wilayah Kecamatan Sumpiuh meluas. Tidak hanya warga, lembaga pendidikan dan tempat ibadah juga mengalami krisis air bersih.
Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Sumpiuh, Slamet Wijaya menyampaikan permintaan air bersih bertambah. Lembaga pendidikan diantaranya SMPN 2 Sumpiuh.
"Droping air bersih untuk SMPN 2 Sumpiuh sebanyak 2.000 liter," kata Slamet Wijaya.
BACA JUGA:PGRI Purbalingga Tak Ada Afiliasi Parpol Tertentu, Siap Sanksi Guru Tak Netral
BACA JUGA:Kenalkan Batik Limbasari, 14 Meter Kain Putih Dibatik Bersama
Air bersih tersebut diperkiraan akan habis dalam waktu dua hari. Disebut Slamet bahwa pihaknya akan memasok secara berkala sesuai dengan kebutuhan di SMPN 2 Sumpiuh.
Droping air bersih dimasukan ke dalam sumur milik SMPN 2 Sumpiuh. Kemudian, dari sumur dipompa lagi untuk dialirkan ke toren.
Selain lembaga pendidikan, tempat ibadah juga mengajukan permintaan air bersih ke MDMC Sumpiuh. Antara lain Masjid Syuhada Sumpiuh membutuhkan 4.000 liter.
Kemudian, tercatat 2.000 liter air bersih permintaan dari Musala Al-Mu'azam di Kelurahan Kebokura. Relawan, Suparman menambahkan debit air sumur musala sudah tidak mencukupi.
BACA JUGA:Masyarakat Adat Adiraja, Cilacap, Adakan Tradisi Mulud
BACA JUGA:Tuntutan Kenaikan Upah Pekerja Semen Bima, Dinnakerkop UKM Banyumas Dorong Penyelesaian Bipartit
"Masjid Syuhada dan Musala Al-Mu'azam baru pertama kali minta droping. Kalau ketersediaan air bersih habis, tinggal hubungi kami," imbuh Suparman.
Di wilayah Kecamatan Sumpiuh melibatkan relawan untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga yang terdampak. Relawan di bawah komando BPBP Kabupaten Banyumas. (fij)