PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Pot bunga di sepanjang Jalan Soepardjo Rustam, Kabupaten Banyumas rusak. Hal ini tentu mengganggu keindahan jalan.
Menanggapi hal tersebut, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyumas, mengaku bakal menata ulang tanaman penghias yang ada ruas Soepardjo Rustam. Saat ini, kondisi pot tanaman tersebut banyak yang rusak dan hilang.
"Memang sudah waktunya diganti, itu dari tahun 2015 jadi harus sudah diganti," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyumas Widodo Sugiri.
Ia menuturkan, untuk pot tanaman di sepanjang ruas tersebut memang banyak yang sudah rusak. Sebagian lagi pot yang kondisinya masih bagus, sudah pihaknya amankan.
BACA JUGA:Pembongkaran Ruko Eks Stasiun Timur Timbulkan Debu, DLH : Kami Akan Cek Lapangan
BACA JUGA:DLH Banyumas: Sampah Menumpuk karena PDU Masih Dibangun
"Kalau tanaman pada hilang itu iya. Terutama jenis Bouvenville," ujarnya.
Ada beberapa jenis tanaman yang ada di sepanjang kanan kiri Jalan Soepardjo Rustam. Jenisnya mulai dari Nusa Indah, Bougenville, dan Soka.
"Memang dulu sengaja penggantian untuk Palem agar tidak terlalu monoton. Ternyata bougenville banyak yang diminati dan hilang," ucapnya.
Setidaknya ia menyebut, ada sekitar 200 pot dan tanaman yang ada di jalan tersebut. Pihaknya saat ini tengah merencanakan penataan ulang untuk tanaman dan juga taman itu.
BACA JUGA:Targetkan Adipura Ke-7, DLH Banyumas Libatkan Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah
BACA JUGA:DLH Banyumas Tambah Intensitas Penyiraman Rumput Alun-alun Purwokerto
"Di Gerilya juga banyak yang hilang. Kami akan diskusikan dengan bidang ruang terbuka hijau, agar pemilihan tanaman tidak banyak yang hilang nantinya," terangnya.
Untuk, penataan tanaman tersebut ia katakan, sudah menyiapkan dua opsi yaitu dengan pot yang lebih rendah, bawahnya langsung ke tanah asli. Kalau pot yang sekarang itu rawan terguling.
Dulu sudah ada perencanaan untuk penataan taman dan trotoarnya. Tetapi karena biaya besar dan ada covid jadi belum teranggarkan. Kurang lebih dahulu penataan diperlukan Rp 2 miliar kita akan kita usulkan di tahun depan," pungkasnya. (aam)