Ebeg, Kesenian yang Dipenuhi dengan Kesurupan

Selasa 12-09-2023,11:32 WIB
Reporter : Indah Citra
Editor : Indah Citra

RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Ebeg merupakan tradisi atau kesenian tradisional yang berasal dari Banyumas, Jawa Tengah.

Ebeg merupakan seni tari tradisional yang berawal tentang ksatria yang berlatih pedang (Pangeran Diponegoro). S emakin berkembang saat perang Diponegoro berlangsung pada 1925-1930.

Membutuhkan cukup banyak orang untuk menjadi pemain dalam pementasan Ebeg.

Selain itu, Ebeg banyumasan ini menggunakan alat musik seperti calung dan gamelan banyumas.

BACA JUGA:Mengenal Lebih Dalam Kesenian Ebeg, Kuda Lumping Asal Banyumas yang Bisa Bikin Mendem

BACA JUGA:Ini Sejarah Kesenian Tari Ebeg atau Kuda Lumping Khas Banyumas

Awalnya pertunjukan Ebeg biasanya di pentaskan  dengan alat musik yang disebut  Bendhe .  Alat musik ini memiliki ciri fisik seperti gong berukuran kecil yang terbuat dari logam. 

Kemudian peralatan musik lain yang menjadi pengiringnya adalah Gendhing Banyumasan seperti kendang, saron, kenong, gong dan terompet.

Dan bagian yang menjadi daya tarik dari pertunjukkan ebeg, yaitu Kesurupan.  Sudah menjadi kewajiban dalam pementasan Ebeg untuk menyediakan sesaji seperti menyan.

Sesaji itu sendiri di gunakan untuk persembahan kepada para arwah atau makhluk halus yang berada di sekitar lokasi pertujunjukan agar berkenan untuk mengikuti Ebeg tersebut.

BACA JUGA:Tiga Tahun Sempat Vakum, Tiga Gunungan Diarak Saat Grebeg Sura

 

BACA JUGA:Upacara Hari Pendidikan Nasional Diwarnai Dengan Tari Ebeg

Efek dari sesaji yang telah di berikan itu pun dapat di tandai dengan pengucapan dan sifat yang berbeda dari sang pemilik tubuh asli.

Contohnya mereka dapat melakukan berbagai pertunjukan yang tidak lazim ekstrim.  Seperti memakan berbagai   pecahan kaca (beling), bunga-bunga sesaji  yang biasanya terdiri dari jenis bunga 7 rupa , mengupas kelapa dengan gigi, makan padi dari tangkainya, memakan dhedek (katul), bara api, kuning telur dan lain-lain .

Aksi kesurupan atau medem  ini pun menunjukkan bahwa  para  pemain ebeg sedang menunjukkan bahwa dirinya adalah Satria yang kuat. 

Pada akhir dari pertunjukan Ebeg ini , pemain yang kerasukan akan diburu oleh pemimpin grup Ebeg yang biasanya adalah seorang tetua adat dan disebut dengan Dukun Ebeg atau Penimbul .

BACA JUGA:Siswa SMP Negeri 1 Lumbir, Tidak Hanya Belajar Materi Soal Ebeg

 

BACA JUGA:Meriahkan Hardiknas, 240 Siswa-Siswi SMP N Lumbir Bakal Ngebeg Bareng

Untuk kesurupan tersebut pun tidak hanya bisa di lakukan oleh para pemainnya saja, namun para penonton pun bisa juga merasakan kesurupan.

Sehingga terkadang mengakibatkan pertunjukan menjadi kacau karena para orang yang kesurupan tersebut tidak dapat mengendalikan apa yang sudah masuk kedalam tubuhnya tersebut.

Tapi ini lah yang menjadi keunikan dari pementasan Ebeg Banyumasan yang tidak kalah dari daerah lain.

Saat kesurupan pun seseorang tidak hanya memakan makanan yang tidak lazim ya, tetapi juga ada yang menari dengan meminta di iringi dengan lagu yang mereka inginkan.

BACA JUGA:Lantik Paguyuban Ebeg Tingkat Kecamatan, Sadewo : Sudah Ada Rumah Lengger, Diharapkan Ada Rumah Ebeg di Banyum

BACA JUGA:Hari Jadi Banjarnegara ke 452 Akan Dimeriahkan 50 Grup Ebeg

Dan yang perlu kita ketahui juga saat sedang pementasan Ebeg ini berlangsung tidak semua saat pertunjukannya terjadi kesurupan juga ya.

Kesurupan pada pementasan Ebeg ini pun bisa disebut dengan Janturan.

Walaupun terkesan mengerikan tetapi Ebeg pada saat ini masih sangat ramai di gemari oleh kebanyakan masyarakat.

Terlebih lagi Ebeg Banyumasan ini juga bisa kita temui pada acara seperti hajatan, khitanan dan sura atau tahun baru Jawa.

BACA JUGA:Lengger dan Ebeg di Kafe, Jaring Segmen Pasar Milenial

BACA JUGA:Seni Lintas Dimensi, Lengger dan Ebeg pun Kini Tampil di Kafe

Namun untuk kota yang berada di dalam wilayah Banyumas seperti Cilacap, Kroya, Kebumen, Purbalingga dan Banjarnegara.

Dan beberaapa tempat yang masih sering mengadakan pertunjukan Ebeg seperti di wilayah Mandiraja , Banjarwaru, Adipala, Pesanggrahan, Bajing, Jepara, Somagede, Wangon, Ajibarang, Sumpiuh, Padamara, Kebasen, Jatilawang, Binorong, Jetis, Sempor Gombong, dan lain-lain.

Jadi, ini dia pembahasan tentang kesenian Banyumas yang bernama Ebeg dengan keunikan nya yaitu kesurupan.

A pakah kamu menjadi salah satu yang ingin mencoba untuk melihat pementasan Ebeg Banyumasan ini? (*)

Kategori :