PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Hama tikus yang menyerang area sawah RW 3 Desa Kotayasa, Kecamatan Sumbang semakin meresahkan. Petani sampai gagal panen, karena binatang pengerat satu ini.
Untuk membasmi tikus, Pemerintah Desa Kotayasa menginisiasi 'gropyokan', berburu tikus. Bagi yang berhasil mendapatkan tikus, ada hadiahnya. Berupa uang. Per ekor akan diganjar Rp 2.000.
"Ini baru pertama kali kita lakukan. Tahun 2019 petani sempat diserang hama tikus, tapi tahun ini yang paling parah," kata Kepala Desa Kotayasa Tarwo.
Ia menuturkan, peserta berburu tikus terbuka untuk umum. Bukan hanya diperuntukkan bagi warga Desa Kotayasa saja.
BACA JUGA:Dispabun Lakukan Pengendalian Hama pada Tanaman Tembakau
BACA JUGA:Gabah Terdampak Hama Burung Diminati untuk Benih
"Bagi yang paling banyak mendapatkan tikus, ada hadiah Rp 500 ribu, anggarannya dari dana ketahanan pangan," ujarnya.
Tikus ia sebut, bukan hanya menyerang tanaman padi saja. Namun, tanaman jagung juga turut jadi sasaran.
"Sudah sangat meresahkan. Petani terancam gagal panen," ujarnya.
Total ada sekitar 200 orang yang ikut berburu tikus. Masing-masing peserta, membawa beragam 'senjata' untuk melumpuhkan binatang yang punya nama latin Rattus argentiventer ini.
BACA JUGA: Tanam Ketiga, Petani Keluhkan Serangan Hama Burung
BACA JUGA:Petani Desa Kamulyan Beli Air untuk Mengairi Sawah Akibat Musim Kemarau
"Ada yang bawa bambu, manggar, emposan (alat yang bisa mengeluarkan asap untuk memancing tikus keluar), dan juga 16 tabung elpiji," ucapnya.
Metode yang dilakukan ia jelaskan, dengan mengasapi lobang-lobang tikus. Dengan cara itu diharapkan tikus bisa keluar.
"Sampai siang ini baru dapat satu, karena tikus memang banyaknya keluar malam. Tidak menutup kemungkinan akan kita lakukan juga di malam hari," jelasnya.