BOYOLALI - Ratusan warga Senden Kecamatan Selo Boyolali berkumpul di ladang tembakau, Kamis (3/8/2023). Mengenakan pakaian terbaik, mereka berangkat ke ladang dengan penuh suka cita, panen tembakau segera tiba.
Puluhan remaja putri didandani dengan cantiknya. Mereka menari dengan lenggak-lenggok yang mempesona. Di belakangnya, berjajar penari jathilan, barongan hingga pemain rebana berjalan beriringan dengan para sesepuh desa.
Ratusan warga kemudian berjalan menyusuri jalanan desa yang ada di lereng Gunung Merbabu itu. Aneka macam gunungan hasil bumi dan olahan makanan juga turut dibawa serta.
Itu adalah gambaran Festival Tungguk Tembakau, tradisi yang telah digelar sejak puluhan tahun di Desa Senden Kecamatan Selo Boyolali. Tradisi untuk mengawali panen tembakau itu tetap dilestarikan hingga kini.
BACA JUGA:Lurik Ganjar hingga Nasi Megono Khas Pekalongan Laris Manis di Kalsel
"Ini prosesi adat Tugguk Tembakau, prosesi untuk mulai panen tembakau. Ini cara bagaimana warga mensyukuri hasil panen dan berharap agar hasil panen tembakau tahun ini bagus," kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang juga hadir dalam festival itu.
Ganjar hadir untuk membuka festival Tungguk Tembakau. Ia mengawali festival sebagai orang pertama yang memetik daun tembakau terbaik. Setelah itu, Ganjar juga ikut kirab dengan ratusan warga.
"Acara ini sebenarnya bisa dibuat menjadi event wisata yang luar biasa. Ini prosesi budaya yang sangat bagus dan pasti menarik banyak wisatawan," jelasnya.