CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Situasi perubahan iklim saat ini berpotensi adanya gagal panen. Dengan resiko bencana banjir dan kekeringan. Namun, belum semua petani di Kabupaten Cilacap ikut asuransi untuk mengcover kerugian jika terjadi gagal panen.
Kepala Dispertan Cilacap, Susilan mendorong agar para petani di Kabupaten Cilacap mengikuti Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), sebagai antisipasi yang bisa meringankan para petani.
"Khususnya bagi usaha tani padi, karena dihadapkan pada risiko ketidakpastian sebagai akibat dampak negatif perubahan iklim yang merugikan petani," katanya.
BACA JUGA:Potensi TPPO di Cilacap Besar, 165 korban dengan iming-iming bekerja di Korea Selatan dan Eropa
Susilan mengatakan, manfaat AUTP yaitu bisa melindungi petani jika sewaktu-waktu terjadi gagal panen akibat resiko bencana banjir, kekeringan, dan serangan oraganisme pengganggu tumbuhan (OPT).
"Sistem membayar premi asuransi sebesar Rp 36 ribu per hektare per musim. Petani nantinya dapat mengklaim yang diberikan oleh penyelenggara asuransi pertanian sebesar Rp 6 juta per hektare jika gagal panen," katanya.
Sampai saat ini cakupan kepesertaan AUTP di Cilacap baru mencapai 35 persen dari sekitar 300 ribu petani di Cilacap. Untuk itu Dispertan Cilacap terus berupaya untuk menyosialisasikan program AUTP, agar petani dapat mengambil manfaat dari asuransi tersebut. (ray)