Dinas Pertanian Banjarnegara Waspadai Anthrax

Kamis 03-08-2017,19:08 WIB

BANJARNEGARA - Dinas Pertanian dan Perikanan Banjarnegara mewaspadai penyebaran penyakit antrax. Kewaspadaan ini dilakukan karena menjelang Idul Adha, penjualan sapi dan kambing meningkat. Sapi maupun kambing yang diperdagangkan tidak hanya berasal dari wilayah Banjarnegara. Namun banyak ternak yang berasal dari luar daerah. Demikian pula sebaliknya, ternak asal Banjarnegara banyak yang dijual ke luar daerah. Meningkatnya perdagangan hewan ternak ini berpotensi menyebarkan penyakit seperti anthax, cacing hati, penyakit kuku busuk maupun penyakit lainnya. Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Banjarnegraa, Singgih Haryono mengatakan untuk mencegah penyebaran penyakit pada ternak yang akan dijadikan hewan kurban, pihaknya memperketat pemantauan lalu lintas ternak. Terutama di sejumlah pasar hewan dan peternak peternak sapi yang ada di Banjarnegara. "Pemeriksaan akan dilakukan saat hari pasaran," kata dia. Singgih mengatakan untuk mencegah penularan cacing hati, pihaknya sudah melakukan penyuntikan pada 500 ekor sapi. Sehingga pihaknya optimis temuan hewan kurban yang terserang cacing hati akan menurun. Serangan yang sulit dikendalikan justru antrax. Meskipun kasusnya mereda, pihaknya tidak mau lengah. "Tidak boleh lengah. Kita akan terjunkan petugas di pasar-pasar yang menjadi tempat transaksi antar kota, antar daerah," ungkapnya. Dia mengatakan hingga kini belum ada pengobatan untuk sapi yang terkena antrax. "Kalau yang sudah terkena satu-satunya jalan dipotong dan dibakar," tandasnya. Sebab menular ke manusia dan membahayakan. Bahkan kalau ditimbun dengan dicor beton sekalipun, tidak aman. Sebab bakteri Bacillus anthracis yang menjadi penyebab antrax bisa hidup puluhan tahun dalam tanah. (drn/nun)

Tags :
Kategori :

Terkait