PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID- Tes atau ujian praktik pembuatan SIM C ramai menjadi perbincangan masyarakat di media sosial.
Tes atau ujian praktik ini ramai, lantaran adanya beberapa beberapa video viral mengenai sulitnya untuk lolos ujian praktik SIM C karena adanya trek angka 8 dan zig-zag yang diduga membuat para calon pengendara kesulitan.
Polresta Banyumas pun masih menunggu arahan mengenai penghapusan jalur zig-zag dan angka delapan untuk ujian pembuatan SIM ini. Dan sementara, dua jalur tersebut masih menjadi syarat lulus ujian SIM di Satpas Polresta Banyumas.
BACA JUGA:Tidak Registrasi, SIM Card Diblokir Bertahap
Kapolresta Banyumas, Kombes Pol Edy Suranta Sitepu, melalui Kasat Lantas, Kompol Bobby A. Rachman mengatakan, mengenai jalur Zig-Zag dan angka 8 saat ini pihaknya masih menunggu arahan Kakorlantas.
"Terkait yang belakangan ini viral, uji praktek kendaraan roda dua. Khususnya diangka 8 dan Zig-Zag, untuk saat ini kami dari Satlantas Polresta Banyumas sifatnya menunggu arahan," kata Kompol Bobby, Jumat (7/7/2023).
Dijelaskan, aturan mengenai jalur angka 8 dan Zig-Zag tersebut ialah satu kesatuan salam Perkap Korlantas Polri.
"Karena terkait ujian praktek maupun teori itu merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisah, dan semuanya sudah diatur dalam Perkap Korlantas," sambungnya.
Sehingga untuk penghapusan maupun pengubahan tidak dapat dilaksanakan sepihak.
"Sehingga kami tidak bisa mengubah secara sepihak, jadi kami masih menunggu direktif (petunjuk, red) Kakorlantas selaku pembina fungsi kami," jelasnya.
BACA JUGA:Tingkat Kegagalan Ujian SIM Tinggi
Namun untuk lebih mempermudah calon pengendara yang akan membuat SIM, Kasat Lantas menuturkan, telah disediakan coaching clinic sebagai sarana pembelajaran untuk para calon pengendara.
Coaching clinic ini telah berjalan sejak tiga bulan yang lalu, sehingga para calon pengendara dapat memanfaatkan waktu untuk belajar sebelum melaksanakan ujian praktek SIM.
"Untuk sementara waktu kita sudah membuka coaching clinic, sudah 3 bulan kita laksanakan. Jadi kita memberikan waktu sebebasnya kepada calon pengendara baik roda 2 atau roda 4 yang akan melaksanakan ujian. Ibaratnya anak sekolah kalau mau ujian pasti belajar dulu, jadi kita memberikan latihan atau pembelajaran dulu, sehingga mereka ketika ujian sudah mumpuni," tutupnya. (win)