PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Tren wisuda bagi pelajar TK hingga SMA yang dikemas layaknya wisuda mahasiswa, menurut Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas Joko Wiyono, hal itu bukan program dari Dinas Pendidikan.
"Itu bukan program kita. Kegiatan itu diserahkan ke sekolah masing-masing, dan sekolah hanya menjadi fasilitator," kata dia.
Menurutnya, bagi orang tua siswa yang kurang sepakat dengan adanya kegiatan wisuda bisa menyampaikan saat rapat bersama para wali murid.
BACA JUGA:Dikeluhkan, Wisuda Pelajar di Banyumas Layaknya Wisuda Mahasiswa
"Pada saat rapat bisa didiskusikan, kalau tidak berkenan sampaikan di forum. Tapi kalau sudah menjadi kesepakatan dihormati kesepakatan itu," ujarnya.
Menurutnya, terkait tren wisuda bukanlah hal baru. Adanya perbedaan pendapat terkait penting atau tidaknya kegiatan wisuda, tuturnya, bisa dibicarakan dan dimusyawarahkan.
"Diskusikan dengan baik, dan cari solusi terbaiknya seperti apa," ujarnya.
BACA JUGA:PPDB SMAN/SMKN Jateng 2023, Ganjar Tambah Kuota 7.920 Kursi
Sementara itu Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kabupaten Banyumas Tjaraka Tjunduk mengatakan, untuk jenjang SMA negeri tidak ada yang menyelenggarakan kegiatan tersebut di hotel.
"Tidak ada kata wisuda. Yang ada hanya penyerahan ijazah. Hampir semua sekolah yang dibawah MKKS yang diselenggarakan di hotel itu tidak ada, jadi apapun bentuknya tetap di sekolah. Formatnya di halaman sekolah," kata dia.
Selain itu, penggunaan kata wisuda untuk jenjang selain perguruan tinggi dinilai kurang tepat.
"Kata-kata wisuda hanya ada untuk perguruan tinggi. Itu tidak disarankan. Anak dinyatakan lulus, pengumuman lulus harus online. Itu saja sudah cukup," pungkasnya. (aam)